Bang Nezar Patria Jadi Wakil Menteri

Oleh: Zulfata, Penulis Buku Membaca Indonesia dari Kekuasaan, oleh Kekuasaan dan untuk Kekuasaan

Cerita ini berawal dari Benhil, masih dilokasi yang sama ketika saya terus diizinkan untuk mengasah nalar inspirasi bersama orang-orang yang tercerahkan melalui berbagai diskusi inspirasi yang visioner. Hampir tiga kali dalam seminggu saya diajak ngopi ke Benhil, khususnya ngopi di lantai dua, ruangan tersebut bagi saya barangkali bukan saja dianggap sebagai tempat pertemuan untuk ngopi atau bekerja, melebihi dari itu, ada sejumlah prediksi politik yang cenderung menjadi kenyataan. Salah satunya adalah cerita tentang Bang Nezar menjadi wakil menteri masa Presiden Jokowi.
Sembari menyerumput kopi yang begitu nikmat dengan takaran gula dan air panas yang pas, seorang mentor berkata

“Semoga Bang Nezar masuk kabinet, ia memang layak di situ, ini bukan sekadar ia orang Aceh, melainkan ia memang seorang kepercayaannya Erick Thohir”.
Saya tak memiliki data apapun untuk merespons argumentasi yang disampaikan mentor yang akrab kami sapa sebagai Bang. Sikap saya sedemikian bukan saja masih jauh dari kata minim dalam mencermati dunia persilatan, terutama dalam memperjuangkan suata jabatan strategis dalam dunia pemerintahan kekinian. Di sela itu, saya pura-pura dengan pernyataan yang polos melontarkan pertanyaan ke mentor, “Apa gak jadi bang Nezar Patria nyalon jadi Gubernur Aceh bang?”. Bang mentor inspiratif tersebut pun menjawab “Nah itu, bang Nezar itu sepertinya agak berat untuk pulang ke Aceh, kecuali ada perintah khusus”. Lantas saya mengeluarkan pernyataan lagi, “Betul juga ya, sekelas Bang Nezar memang cocok di wilayah pemerintahan pusat, jadi menteri atau jadi wakil menteri gitu”.

Dalam dialog lanjutan kami tersebut, Bang mentor inspirasi tersebut juga menambahkan “Kalau saya lihat, Bang Nezar itu orangnya agak beda dari pada kawan-kawannya yang lain. Ia tidak suka meminta-minta jabatan, sehingga karena karakter baiknya tersebut kita ragu ia akan jadi menteri atau jadi wakil menteri. Namun demikian, kita tetap yakin suatu saat ia akan mendapat posisi itu”, jelas Bang mentor inspirasi sembari senyum dengan memetik rokoknya ke dalam asbak.

Dalam kondisi tersebut, saya berusaha untuk terus mendengar dan mencermati alur dialog tersebut. Dalam konteks itu pula, saya kembali mengonfirmasi terkait konsep Satu Aceh, “Apakah ini ada relevansinya dengan segala upaya mendukung Bang Nezar Patria tetap berada di lingkaran pemerintahan pusat bang?” Tanya saya kepada Bang mentor. “Iya” jawab Bang mentor sebambari melepaskan rokok yang sedang dihisapnya.

Kemudian ia menjelaskan. “kita itu Zul, orang Aceh jangan terpecah-pecah, harus satu. Jangan larut dalam dalam perbedaan karakter sesama orang Aceh, Aceh itu harus bersatu dalam membesarkan sesama, bukan saling menjegal satu sama lain”, ujar Bang mentor inspirasi lagi.

Saat itu, dari setiap waktu ngopi inspirasi kami seringkali menyinggung pembicaraan kapan Bang Nezar jadi menteri, kapan Bang Nezar jadi wakil menteri, bahkan kapan Bang Nezar jadi Gubernur Aceh. Diskusi seperti ini barangkali terus muncul sejak lima bulan yang lalu sebelum Bang Nezar benar-benar dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika pada 17 Juli 2023.

Kini, Bang Nezar telah jadi menteri. Saat itu pula dari berbagai informasi dan diskusi di Benhil itu memang diskusi yang sungguh jauh berbeda dari diskusi lainnya. Sebab diskusi tersebut cenderung benar dan jauh dari prediktif oleh orang-orang yang di luar “koneksi Benhil lantai dua”.

Memang dalam diskusi terkait tahapan Bang Nezar jadi Wamen (wakil menteri) tersebuh penuh liku-liku. Apa yang dicertiakan oleh Bang mentor inspirasi terkait Bang Nezar, sungguh tidak ada jalan mulus untuk mencapai posisi tertentu, terlebih di lingkar pemerintahan pusat. Sebab dalam cerita jalan Bang Nezar menjadi Wamen juga tidak lepas dari liku-liku.

Dari cerita ringan yang terjadi di Benhil lima bulan yang lalu ini pula, saya, bahka kita patut bangga dengan upaya perjuangan Bang Nezar dalam meniti kariernya, di mana ada faktor teman dan koneksi yang selalu dijaganya. Selamat menjalankan amanah Bang Nezar Patria. Sampai ketemu lagi dan kita foto bareng lagi, baik sebagai Wamen maupun sebagai Menteri di kabinet kemudian hari. Ingat, cerita dan bincang-bincang inspirasi berawal dari Benhil belum berhenti di sini.

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang