Ternate (Indonesiakini.id) – Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAK) Provinsi Maluku Utara kembali meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memanggil dan memeriksa Walikota Ternate terkait dugaan konspirasi dan penyuapan sebesar 20 miliar atas pekerjaan pembangunan RSUD Kota Ternate
Hal ini di sampaikan APAK dalam Unjuk Rasa (UNRAS) Senin, 15 Januari 2024 di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara
Koordinator aksi, Ajis Abubakar dalam orasinya, mendesak kepada Ditreskrimsus dan Kejati Maluku Utara agar memanggil dan memeriksa Walikota Ternate Tauhid Soleman dan Direktur PT. Wika Atas Dugan penyuapan senilai 20 Miliar
Dugaan penyuapan tersebut disinyalir untuk percepatan dokumen pembangunan RSUD Kota Ternate senilai Rp. 1.69 Triliun. Ucap Ajis dalam orasinya
Lanjut Ajis, dalam kajian dan investigasi APAK, Walikota Ternate Tauhid Soleman terindikasi terlibat dalam kejahat luar biasa (extraordinary crime) di beberapa kasus sebelumnya namun tetap saja lolos dari jeratan hukum
Selain dugaan suap 20 miliar, Tauhid juga diduga terlibat membangun konspirasi dalam pembangunan Rumah Dinas dan Mes Pegawai Kejaksaan Senilai Rp 5.8 miliar dengan sumber dana APBD Tahun Anggaran 2023 dan pekerjaan tersebut hingga sampai saat ini baru di kerjakan 70 persen. Kata Ajis
Ajis menegaskan, aparat penegak hukum agar tidak tebang pilih dalam pemberantasan tindak Pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena kita semua sama di mata hukum, olehnya itu segera panggil dan periksa Tauhid Soleman. Tutup Ajis
