Opini  

Persaudaraan Dan Persahabatan Yang Pernah Terjalin

JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Banyak saya dapati dibeberapa tempat, tidak sedikit ikhwah yang dulunya akrab, satu majlis dalam menuntut ilmu, sama-sama kerja bakti di markas dakwah, berkumpul makan-makan bakar ayam dan ikan selesai kajian, kerja bakti atau ketika rihlah dan kebersamaan lainnya yang penuh dengan persaudaraan dan persahabatan, namun sekarang tinggalah kenangan, tidak lagi bertegur sapa, tidak lagi berkumpul bersama, tidak ada lagi canda dan gelak tawa, masing-masing tidak banyak bicara dan menjaga jarak, ini semua merupakan musibah yang cukup besar. Bahkan kata ulama termasuk perbuatan keji yang besar.

Berkata Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah,

المـعاداةُ بعد الخُلّة فاحشةٌ عظيمة لا يليق بالعاقل ارتكابها . روضة العقلاء ١٣٦.

Permusuhan setelah (dahulunya) bersahabat (bersaudara) adalah PERBUATAN KEJI YANG BESAR yang tidak pantas bagi orang yang berakal melakukannya. (Rawdhah Al-‘Uqala (hal. 136)).

Apa penyebab itu semua, sehingga terjadi perselisihan, perpecahan dan permusuhan?

PERTAMA, Banyak Berdebat

Berkata Syeikh Muqbil rahimahullah :

من اعظم اسباب الفرقة الجدل

Diantara sebab-sebab terbesar perpecahan adalah banyak JIDAL. (Al Basyair Fis Sina’ Hal 12).

KEDUA, Praduga dan Salah Paham.

Berkata Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany rahimahullah :

كثيراً ما تقعُ المُقاطعَةُ والمُصارَمَةُ مِمَّا يخطُر في بالِ الإنسان من الظُّنُونِ والأوهامِ تجاه أخيهِ المُسلم!

“Sering kali munculnya pemutusan hubungan dan perselisihan akibat hal-hal yang terlintas di benak seseorang berupa DUGAAN-DUGAAN DAN KESALAHPAHAMAN terhadap saudaranya sesama muslim.” (Kaset Silsilah al-Huda wan Nur, no. 23).

KETIGA, Akibat Dosa

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“والذي نفس محمد بيده ما تواد اثنان ففرق بينهما، إلا بذنب يحدثه أحدهما” (رواه أحمد – صححه الألباني رحمه الله في صحيح الترغيب و الترهيب (2219)).

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya (Allah) tidaklah ada dua orang yang saling mengasihi lalu keduanya berpisah, melainkan DISEBABKAN DOSA yang dikerjakan salah seorang dari keduanya”. (HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Al Albani di dalam At Targhib Wa Tarhib (2219).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“ما تواد اثنان في الله جل وعز أو في الإسلام، فيفرق بينهما إلا بذنب يحدثه أحدهما” صححه الألباني رحمه الله في صحيح الأدب المفرد (401) و في الصحيحة (637).

“Tidaklah ada dua orang yang saling mengasihi karena Allah ‘azza wa jalla atau karena Islam lalu keduanya berpisah, melainkan DISEBABKAN DOSA yang dikerjakan salah seorang dari keduanya”. (HR. Bukhari di Adabul Mufrod. Dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih Adabul Mufrod (401) dan di dalam Shahihah (637).

Berkata al-Munawi rahimahullah :

“(ما تواد) بالتشديد (اثنان في الله فيفرق بينهما إلا بذنب يحدثه أحدهما) فيكون التفريق عقوبة لذلك الذنب و لهذا قال موسى الكاظم : “إذا تغير صاحبك عليك فاعلم أن ذلك من ذنب أحدثته فتب من كل ذنب يستقيم لك وده”

“Lafazh (maa tawaadda (tidaklah ada yang saling mengasihi)) dibaca dengan tasydid, (antara dua orang karena Allah lalu saling berpisah antara keduanya, melainkan DISEBABKAN DOSA yang dikerjakan salah seorang dari keduanya), maka terjadinya perpisahan ini merupakan hukuman atas dosa tersebut. Oleh karenanya berkata Musa al-Kazhimi : “Jika telah berubah sikap sahabatmu kepadamu, maka ketahuilah bahwa hal itu disebabkan karena dosa yang telah engkau perbuat. Maka bertaubatlah dari segala dosa niscaya akan langgeng kasih sayang sahabatmu”. (Faidhul Qadir Syarhul Jami’ ash-Shaghir” (5/437)).

Berkata al-Amir ash-Shon’ani rahimahullah :

“(ما تواد اثنان في الله فيفرق بينهما) بعد التواد (إلا بذنب يحدثه أحدهما) فعوقب من الله تعالى بسلب الأخوة فيه التي أجرها عظيم عند الله فإن المعاصي تسلب بركات الطاعات،

“(Tidaklah ada dua orang yang saling mengasihi karena Allah lalu keduanya berpisah) setelah tadinya mereka berdua saling kasih-mengasihi, (melainkan DISEBABKAN OLEH DOSA yang dikerjakan salah seorang dari keduanya). Maka ia mendapat hukuman dari Allah dengan terenggutnya hubungan persaudaraan yang ganjarannya amat besar di sisi Allah, karena sesungguhnya kemaksiatan-kemaksiatan itu akan merenggut barokahnya ketaatan. (at-Tanwir Syarhu al-Jami’ ash-Shaghir” (9/379)).

Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah :

والنَّاس إذا تعاونوا على الإثم والعدوان أبغض بعضهم بعضاً

“Dan manusia itu, jika mereka TOLONG MENOLONG DALAM DOSA DAN PERMUSUHAN, niscaya sebagian mereka akan membenci sebagian yang lainnya.” (Majmu’ Fatawa 15/128).

Bahkan yang lebih mengherankan dan memprihatinkan lagi, yang berselisih bukan hanya para ikhwah, namun juga para ustadznya.

Berkata Syeikh Muqbil rahimahullah :

إنَّنا لسنا نستغرب اختلاف الملوك والرؤساء لأنَّهم أصحاب دنيا. ولكن الذي يجرح القلب هو اختلاف الدعاة إلى الله. ويحقِّقون ما يريده أعداؤهم من الفرقة.

Sesungguhnya kami tidak merasa aneh ada perselisihan para raja dan para pemimpin, karena sesungguhnya mereka kelompok (pemburu) dunia. Akan tetapi yang membuat hati terluka adalah perselisihan para dai yang mengajak kepada Allah. Dan perselisihan mereka, yang menyebabkan perpecahan, itulah yang diinginkan oleh musuh-musuh mereka. (Al-Makhraj Minal Fitnah, hlm. 6).

Apa obatnya dan bagaimana mengembalikan kembali persaudaraan dan persahabatan yang sudah terurai dan tercabik ini?

Masing-masing bertaubat kepada Allah, memperbanyak istighfar dan memperbanyak amal ketaatan.

Berkata al-Muzany rahimahullah :

“إذا وجدت من إخوانك جفاء فتب إلى الله فإنك أحدثت ذنبا، و إذا وجدت منهم زيادة ود فذلك لطاعة أحدثتها فاشكر الله تعالى”.

“Jika engkau dapati sikap keras/antipati dari saudara-saudaramu maka BERTAUBATLAH kepada Allah, karena sesungguhnya engkau telah berbuat suatu dosa. Dan jika engkau dapati dari mereka bertambah sikap kasih sayang maka hal itu disebabkan amalan ketaatan yang engkau kerjakan, oleh karenanya bersyukurlah kepada Allah” (Faidhul Qadir : 5/437).

Berkata Musa al-Kazhimi rahimahullah :

قال موسى الكاظم : “إذا تغير صاحبك عليك فاعلم أن ذلك من ذنب أحدثته فتب من كل ذنب يستقيم لك وده”.

” Jika telah berubah sikap sahabatmu kepadamu, maka ketahuilah bahwa hal itu disebabkan karena dosa yang telah engkau perbuat. Maka BERTAUBATLAH dari segala dosa niscaya akan langgeng kasih sayang sahabatmu”. (at-Tanwir Syarhu al-Jami’ ash-Shaghir” (9/379)).

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang