Persaingan Sengit Kelompok Elite Antangin Bromo KOM X Lahirkan Juara Baru

SURABAYA | Ajang sepeda tanjakan paling heboh di Indonesia, Antangin Bromo KOM X 2024 benar-benar spesial. Memasuki perhelatan kesepuluh ini, lahirkan juara baru untuk kelas paling bergengsi, yakni Men Elite dan Women Elite. Gelar King of Mountain (KOM) direbut oleh Muhammad Ridwan dari Nusantara Pro Cycling Team. Dia berhasil menyentuh garis finish tercepat dengan catatan waktu 1 jam 16 menit 04 detik. Juara baru juga lahir dari kategori Women Elite. Menyusul keberhasilan Dewika “Oca” Mulya Sova (KGB Racing) menyabet gelar Queen of Mountain dengan waktu 1 jam 37 menit 30 detik.

Tak hanya sukses menahbiskan diri sebagai raja tanjakan baru, Ridwan juga memupuskan ambisi Abdul Soleh yang mengusung misi juara tiga kali alias treble. Sejak KOM Start di kawasan Pasrepan (Pasuruan), para pembalap Men Elite langsung saling serang. Baru berjalan 2 km, Ridwan, Woro Fitriyanto (BRCC), dan Erlangga Adam Aldama, melakukan breakaway. Mereka bertiga menjauh dari rombongan besar Men Elite. Soleh tertinggal di rombongan besar. Pun Astnan Maulana (Nusantara Pro Cycling Team) yang nantinya akan finis kedua secara dramatis.

Adam tidak bisa lama bersama Ridwan dan Woro. Ia lalu tertinggal dan tertangkap chasing group. Ketika lomba tersisa 5 km menjelang finis, Ridwan dan Woro mantap di depan. Di belakang mereka ada Astnan, Soleh, dan Ilham Dzikri Ramadhan.

Saat itu persaingan sangat seru. Soleh agresif berusaha mengejar. Ilham dan Astnan terus menempel. Jarak mereka bertiga dengan Ridwan dan Woro semakin dekat, terpaut tidak sampai 100 meter. Saat itu elevasi sudah mencapai 1.400 meter. Udara sudah penuh dengan kabut.

Sekitar 200 meter jelang finis, Woro “kehabisan bensin”. Sebaliknya, Astnan dengan sisa tenaga yang lebih banyak meledak meninggalkan Soleh dan Ilham. Ia mengejar dan menyalip Woro. Ridwan pun nyaris saja disalip.

Ridwan finis dengan catatan waktu, 1 jam 16 menit 4 detik. Astnan yang sebelumnya sempat tertinggal satu menit dari Ridwan dan Woro, akhirnya finis kedua dengan gap hanya tiga detik dari Ridwan. Woro yang disalip di detik akhir terpaut tujuh detik saja dari Astnan. Soleh finis keempat dengan catatan waktu 1 jam 16 menit 29 detik.

Pada Bromo KOM tahun 2023, Ridwan harus berpuas di podium ketiga. Peningkatan yang signifikan. “Sempat deg-degan. Soalnya pas mau finish, hampir ketangkap sama yang belakang. Padahal sebelumnya jauh, gap-nya hampir satu menit kayaknya, Pas mendekati finish, malah tipis (jaraknya). Itu yang bikin capek juga, karena lumayan panik,” kata Ridwan.

Kejutan juga hadir pada persaingan memburu status Quen of Mountain pada persaingan Women Elite. Gadis berusia 21 tahun, Dewika “Oca” Mulya Sova (KGB Racing) menjadi yang tercepat. Setelah dua edisi namanya tak terdengar, kini dia comeback stronger dan langsung taklukkan semua lawan dan tantangan. Termasuk segmen segmen tanjakan 23,9 km dengan elevation gain 1.658 meter, dan gradient maksimal 18 persen.

Pada Bromo KOM 2020, Oca hanya mampu finis di urutan kesembilan. Dengan catatan waktu 2 jam 26 menit 47 detik. Absen dua tahun, bukan berarti diam di tempat. Di Antangin Bromo KOM X 2024, Oca jauh lebih cepat, finis 1 jam 37 menit 30 detik. Disusul Maghfirotika Marenda (Gentleman Cycling Community) di posisi kedua dengan 1:43:42. Juara dua tahun terakhir Chika Zerra (KIC Indonesia) di peringkat ketika dengan 1:49:04.

Kemenangan Oca disambut penuh kebanggaan kedua orang tuanya. Bahkan ia langsung memberikan medalinya kepada dua orang terkasih. “Mereka nyusul ke sini, karena kebetulan dekat sama rumah,” ucap Oca. “Jarang-jarang mama-papa nontonin aku lomba. Jadi tadi langsung tak samperin aja, sekalian kasih medalinya. Terus mereka cuma komentar gitu,” lanjutnya, malu-malu.

Tentang tanjakan Bromo yang dikenal maut, Oca menyebut punya kiat khusus. “Sebenarnya tidak berat, tapi nahan speed mulai di Km 5-12 itu susah banget sih. Kalau (tanjakan) yang lainnya sih sudah tidak terlalu berat, masih aman,” bebernya.

Antangin Bromo KOM X 2024 diikuti total 1.500 peserta dari 17 negara yang mewakili 428 komunitas/tim. Dari dalam negeri, mereka berasal dari dari 31 provinsi di Indonesia.

Start pukul 05.30 WIB dari Mapolda Jatim dan diberangkatkan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto yang juga ikut sebagai road captain. Rombongan peleton yang berisi 1.500 cyclist bergerak menuju Pit Stop di GOR Untung Suropati, Pasuruan.

Tepat pukul 08.05 WIB, dilakukan start menuju Puncak Wonokitri. Kapolda jatim Irjen Imam Sugianto ,bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, dan Pj Bupati Pasuruan Andriyanto melepas peserta yang melanjutkan perlombaan menuju finis.

Landai menuju KOM start di Pasrepan, selanjutnya rute akan nanjak sampai garis finis. Sepanjang rute menuju KOM start, jalanan mulus. Warga juga memberikan sambutan hangat. Termasuk di sejumlah pasar yang dilewati, warga merekam dengan kamera di telepon seluler masing-masing.

Rombongan terdepan yaitu kategori Men Elite ”dikawal” oleh road captain di antaranya Kepala STIK Lemdikpol Irjen Pol Niko Afinta dan founder Mainsepeda Azrul Ananda. Para pembalap kemudian dilepaskan untuk berlomba menjadi yang terdepan setelah melintasi KOM Start pada pukul 08.45.

Melewati KOM start, para pembalap tanpa babibu langsung saling serang untuk mencari posisi terdepan. Tidak berlangsung lama, M. Ridwan, Woro Fitriyanto, dan Astnan Maulana, berhasil melepaskan diri. Huang Kuan Lin, pembalap asal Taiwan yang juara Taiwan KOM Challenge 2023 kategori nasional, bertahan di kelompok kedua.

Pertarungan sengit kemudian terjadi. Jalanan mulus menuju Pendopo Wonokitri membuat para pembalap bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya tanpa gangguan.

Sepanjang jalan menuju puncak lokasi finis, warga dan sejumlah siswa sekolah menyambut dan memberikan dukungan di pinggir jalan. Membuat suasana balapan semakin meriah.

Founder Mainsepeda Azrul Ananda tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak, termasuk kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto. Berkat bantuan dan izin dari sang perwira bintang dua ini, Antangin Bromo KOM X 2024 dapat memulai start di halaman Markas Polda Jawa Timur. Lokasi yang juga memiliki sejarah panjang dengan Bromo KOM. Titik start pertama yang menandai lahirnya tonggak ajang bersepeda epik Indonesia itu digelar di Polda Jatim. Saat itu, Bromo KOM masih bernama Bromo 100.

“Kami sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah setempat, secara khusus kepada bapak Kapolda Jawa Timur yang sudah mendukung kegiatan Antangin Bromo KOM X 2024. Serta seluruh pihak yang terlibat suksesnya kegiatan ini,” ujar Azrul.

 

(nugi)

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang