JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Sebuah video yang menunjukkan empat remaja perempuan sedang mengejek korban genosida di Palestina menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, para remaja ini terlihat makan di sebuah restoran cepat saji, sambil membuat candaan yang menghina anak-anak Palestina.
Salah satu remaja menyebut “tulang anak Palestina” saat memegang tulang ayam, sementara yang lainnya menyebut “darah anak Palestina” dan “daging anak Palestina” sambil mencocol saus. Aksi mereka diiringi dengan tawa, seolah-olah candaan tersebut lucu.
Unggahan video ini segera mendapat kecaman luas dari masyarakat. Banyak yang menilai perilaku para remaja tersebut sangat tidak pantas, mengingat Indonesia adalah negara yang mendukung perjuangan Palestina.
Menanggapi viralnya video ini, pihak SMPN 216 Jakarta, yang disebut sebagai sekolah dari salah satu pelaku, memberikan klarifikasi. Mereka menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah, tepatnya pada hari Minggu (9/6) setelah para remaja pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji. SMPN 216 Jakarta menegaskan bahwa empat orang dalam video tersebut bukan peserta didik mereka, tetapi yang merekam dan mengunggah video adalah salah satu siswa kelas 9 SMPN 216 Jakarta.
“Kami sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut,” kata perwakilan SMPN 216 Jakarta. Pihak sekolah telah memanggil siswa yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak untuk membuat klarifikasi serta permintaan maaf kepada semua pihak yang dirugikan.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga mengecam tindakan para remaja tersebut. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaludin, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas para pelaku dan sedang melakukan pemanggilan terhadap mereka beserta keluarga untuk meminta maaf. Budi juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan akan memfasilitasi proses klarifikasi dan permintaan maaf dari para remaja tersebut.
Di media sosial, klarifikasi yang dikeluarkan oleh pihak sekolah melalui akun Instagram resmi @smpn_216 juga menuai banyak komentar dari netizen. Banyak yang mendesak sekolah untuk memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlibat, termasuk mengeluarkan mereka dari sekolah.
“Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Demikianlah klarifikasi ini kami sampaikan,” tutup pernyataan dari pihak SMPN 216 Jakarta.