Daerah  

Ziarah ke Makam Ki Hajar Dewantara: Tokoh Penggerak Pendidikan Refleksikan Nilai-Nilai Kebangsaan

Yogyakarta – Sejumlah tokoh penggerak pendidikan dari berbagai organisasi dan institusi pendidikan berkumpul untuk melakukan ziarah ke makam Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta (15/8/2024). Kegiatan ini, yang diprakarsai oleh Forum Silaturahim Organisasi Guru dan Penyelenggara Pendidikan, diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari organisasi Tamansiswa, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, PGRI, IGI, AISEI, AKSI, MNPK, serta pakar pendidikan dari UPI, UGM, dan UNJ. Mereka bersama-sama mengenang jasa Ki Hajar Dewantara yang telah meletakkan dasar-dasar pendidikan di Indonesia.

Ki Saur Panjaitan, sebagai anak ideologis Ki Hajar Dewantara, memberikan wawasan mengenai berbagai filosofi pendidikan yang diwariskan oleh tokoh besar tersebut. Menurutnya, filosofi pendidikan Ki Hajar tidak hanya terbatas pada semboyan “Tut Wuri Handayani,” tetapi juga mencakup prinsip tiga N, yaitu Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (menambahkan), yang menjadi landasan dalam proses pembelajaran yang efektif.

Achmad Zuhri, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pergunu, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap perjuangan Ki Hajar Dewantara. Ia merasa bahwa para pendidik masa kini masih jauh dari kontribusi besar yang telah dilakukan oleh Ki Hajar. “Beliau adalah seorang santri yang benar-benar memahami konsep pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai spiritualitas, yang menjadi dasar kemerdekaan seorang murid,” ujarnya.

Cecep Darmawan, Guru Besar Pendidikan dari UPI, turut merenungkan makna pendidikan yang memerdekakan, sebagaimana dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara. Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, ia menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya membebaskan secara intelektual, tetapi juga mengangkat nilai-nilai spiritual dan moral peserta didik.

Sumardiansyah Perdana Kusuma, Presiden Asosiasi Guru Sejarah dan inisiator ziarah, menyatakan bahwa acara ini menjadi momen penting untuk merenungkan dan melanjutkan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam menciptakan pendidikan yang memanusiakan manusia. Para peserta berharap agar nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara tetap hidup dan berkembang dalam sistem pendidikan Indonesia.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Samsul Maarif Mujiharto, Pengasuh Pondok Pesantren Afkaaruna, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke museum Ki Hajar Dewantara yang terletak di Kompleks Pendapa Tamansiswa Yogyakarta.