PGRI Jawa Timur Kembali Kuasai Wisma Guru, Djoko Adi Waluyo Tegaskan Keabsahan Kepengurusan

SURABAYA | Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur kini telah resmi mengambil alih Wisma Guru di Jalan Ahmad Yani, Surabaya yang dinahkodai Dr. H. Djoko Adi Waluyo, ST, MM, DBA, bersama dengan pengurus PGRI dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Dalam pertemuan di Wisma Guru pada Senin (19/8), Djoko Adi Waluyo menyatakan bahwa pihaknya mengambil kembali kantor sekretariat PGRI Jawa Timur sebagai bagian dari syukuran atas dua momen penting.

“Pertama, syukuran atas diangkatnya Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, sebagai anggota eksekutif Persatuan Guru Dunia. Kedua, sebagai syukuran dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-79,” cetusnya.

Djoko juga mengungkapkan bahwa pengambilalihan Wisma Guru dilakukan karena pihaknya tidak memiliki tempat yang layak setelah gedung tersebut ditempati oleh kelompok lain. “Kami bersama pengurus PGRI dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur memutuskan untuk kembali menempati gedung ini,” jelasnya.

Ketua PGRI Jawa Timur ini menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku, memastikan kepengurusan yang baru dapat bekerja dengan baik untuk memajukan pendidikan di Jawa Timur.

Djoko juga menyebutkan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah menganggap adanya konflik, dan menyatakan bahwa pihak lainlah yang menciptakan narasi konflik melalui gugatan terhadap Kemenkumham yang memberikan izin kepada kepengurusan PGRI yang sah.

Dr. H. Djoko Adi Waluyo, ST, MM, DBA saat diwawancarai awak media di Wisma Guru jl. Ahmad Yani, Surabaya. (19/08/24) Senin.

“Pada HUT PGRI ke-78 pada November 2023, Presiden, Panglima TNI, dan para Kepala Staf datang. Ini menunjukkan legitimasi kami. Selain itu, Kongres PGRI Maret 2024 juga dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, dihadiri oleh Kapolri serta sejumlah menteri, dan diikuti oleh seluruh pengurus PGRI Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pada kongres tersebut, Prof. Dr. Unifah Rosyidi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB PGRI Masa Bakti 2024-2029. Ini menegaskan bahwa kepengurusan kami adalah yang sah, bukan versi KLB,” tegas Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan bahwa kepengurusan PGRI Provinsi Jawa Timur Masa Bakti XXII Tahun 2019-2024 yang dipimpin oleh Drs. H. Teguh Sumarno, MM, telah dibekukan secara permanen melalui SK Pengurus Besar PGRI Nomor: 113/Kep/PB/XXII/2023 tertanggal 13 November 2023.

“Dengan SK tersebut, seluruh hak Teguh Sumarno untuk mengadakan kegiatan atas nama PGRI telah dicabut, sehingga ia tidak memiliki hak untuk menempati gedung Wisma Guru,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PGRI Jawa Timur, Drs. H. Mashur i, M.Si menambahkan bahwa tudingan dari pihak Teguh Sumarno tentang adanya penyerobotan gedung Wisma Guru oleh oknum berbaju PGRI sangat menyinggung perasaan.

“Pada saat kejadian 14 Agustus lalu, semua ketua dan sekretaris PGRI kabupaten/kota di Jawa Timur hadir. Mereka semua sah dan memiliki SK. Tentu kami sangat tersinggung disebut sebagai oknum. Bahkan, kami sudah siap melaporkan kejadian ini ke polisi, namun akhirnya dapat kami redam karena sebagai guru, kami ingin menjaga marwah profesi,” tegas Mashuri.

Pengurus PGRI dari kabupaten/kota se-Jawa Timur sepakat untuk berjaga secara bergiliran di Wisma Guru demi menjaga situasi tetap kondusif.

“Inisiatif ini bukan atas perintah pengurus provinsi, melainkan kesadaran dari masing-masing pengurus kabupaten/kota. Semua dilakukan demi kebaikan para guru, khususnya di Jawa Timur,” tutup Mashuri.

Ratusan karangan bunga sebagai tanda selamat dari berbagai instansi & terlihat memenuhi halaman sampai pagar pembatas Wisma Guru di Jl. Ahmad Yani No.6-8, Wonokromo, Kec. Wonokromo, Surabaya. Foto : Nugi/Indonesiakini.id

(nugi)