Unusa Raih Sertifikasi Microsoft Certified Educator untuk 24 Dosen & Tenaga Kependidikan

SURABAYA | Sebanyak 24 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil meraih sertifikasi internasional Microsoft Certified Educator (MCE) sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi di era digital. Sertifikasi ini menegaskan komitmen Unusa dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan melalui optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, menjelaskan bahwa program sertifikasi global ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan para pendidik dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran.

Sertifikasi MCE mengacu pada kerangka 21st Century Learning Design (21CLD) yang menitikberatkan pada pengembangan keterampilan kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, kreativitas, dan berpikir kritis—keterampilan esensial di abad ke-21.

“Selama pelatihan, para dosen dan tendik Unusa tidak hanya mempelajari penggunaan perangkat lunak Microsoft, seperti Office 365 dan Microsoft Teams, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan manajemen pendidikan,” ujar Thamrin pada Jumat (23/08).

Thamrin menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Keberhasilan 24 dosen dan tendik dalam memperoleh sertifikasi MCE ini merupakan bukti nyata komitmen Unusa untuk meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi. Penguasaan TIK oleh para pendidik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan dinamis, yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan di Unusa,” katanya.

Program sertifikasi ini merupakan bagian dari Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kemendikbudristek tahun anggaran 2024, yang melibatkan dosen dan tenaga pendidik di Unusa. Salah satu peserta yang lulus sertifikasi, Sri Hartatik, M.Pd., menyatakan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi para pendidik di Unusa.

“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi mahasiswa,” ungkapnya.

Pance Mariati, M.Sn., Ketua Penanggungjawab Program Pelatihan PKKM S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unusa, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu para dosen dan tendik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Unusa secara keseluruhan.

“Dengan adanya sertifikasi ini, kami berharap proses pembelajaran di Unusa akan lebih efektif, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa di era digital. Kami juga berencana untuk terus mendorong peningkatan kompetensi para dosen dan tendik melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi internasional lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pance menyatakan bahwa sertifikasi MCE ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Unusa dalam menghadapi tantangan globalisasi di dunia pendidikan.

“Kami berkomitmen untuk mempersiapkan para pendidik yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas,” tambahnya.

Dengan keberhasilan ini, Unusa menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang proaktif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan, sejalan dengan tuntutan dunia pendidikan di era digital.

Unusa berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi seluruh civitas akademika, baik melalui program sertifikasi seperti MCE maupun berbagai inisiatif lain yang bertujuan meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan di tingkat nasional dan internasional.