Pagelaran Wayang Kulit “Sena Bumbu” di Taman Budaya Jatim, Dalang Muda Madiun Sukses Pukau Penonton

Teks Foto : (ki-ka) Siti Zubaidah, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. Madiun foto bersama dengan 3 dalang muda berbakat didampingi Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma'aruf. Foto : Nugi/Indonesiakini.id

SURABAYA | UPT Taman Budaya Jawa Timur kembali menghadirkan pagelaran wayang kulit yang menarik perhatian puluhan penonton dengan penuh antusias tersebut. Pertunjukan Wayang Kulit bertajuk “Gelar Budaya Kabupaten Madiun” digelar di Pendhapa Jayengrono, Jalan Genteng Kali No. 85, Surabaya, dengan menampilkan pakeliran padat dan lakon “Sena Bumbu” oleh Ki Danendra, (20/9/2024) Jum’at, Malam.

Tidak hanya itu, acara ini juga menghadirkan dalang-dalang potensial yang membawa warna baru dalam dunia perwayangan. Dua dalang muda berbakat dari Kabupaten Madiun, Ki Angger Resi Setya Wicaksana dan Ki Nabil Ekri Rasfadillah Erlambang, turut memeriahkan acara sebagai bagian dari upaya memperkenalkan seni wayang kepada generasi muda.

Pagelaran wayang ini merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Madiun dalam melestarikan budaya leluhur dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Dra. Siti Zubaidah, M.H., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, menyampaikan bahwa seni wayang bukan hanya hiburan, melainkan medium untuk menyampaikan pesan moral dan kehidupan sehari-hari.

“Pagelaran wayang ini adalah salah satu upaya kami untuk melestarikan warisan budaya serta menanamkan nilai-nilai luhur adat istiadat yang baik, khususnya untuk generasi muda,” ungkap Zubaidah.

Ia menegaskan pentingnya peran kesenian dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa, terutama di tengah arus modernisasi.

Menurut Zubaidah, pemerintah Kabupaten Madiun aktif dalam melakukan pelindungan, pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan.

“Program-program pelatihan bagi pelaku seni, termasuk dalang cilik dan dalang muda, terus dilakukan demi menjaga keberlangsungan seni tradisional ini, dalang yang tampil hari ini juga sudah memiliki penghargaan nasional dan diakui secara luas,” tambahnya.

Sementara itu, Ali Ma’aruf, S.Sos., M.M, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, juga memberikan apresiasi atas kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Madiun dalam pelestarian budaya daerah.

Dalam sambutannya, Ali menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya sebagai bagian integral dari pembentukan karakter bangsa.

“Kebudayaan memiliki nilai luhur yang harus terus dilestarikan. Warisan kebudayaan ini bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga fondasi bagi pengembangan jati diri bangsa,” ujar Ali di hadapan para tamu undangan.

Ali berharap bahwa sinergi antara pemerintah dan komunitas seni terus terjalin, sehingga iklim dan ekosistem pelestarian kesenian di Jawa Timur semakin berkembang.

“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut agar tercipta iklim yang mendukung pelestarian kesenian dan budaya, sehingga Jawa Timur tetap menjadi wilayah yang kaya akan keberagaman seni dan budaya lokal,” tambahnya.

Menurut Ali, kegiatan semacam ini menjadi momentum penting bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Madiun, untuk mendukung keberlangsungan seni dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.

Kehadiran dalang muda dan cilik menunjukkan bahwa generasi penerus siap melanjutkan tongkat estafet pelestarian budaya.

“Dengan diselenggarakannya acara ini, Kami berharap seni wayang semakin dikenal dan dicintai oleh generasi muda, serta terus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa Timur yang kaya akan warisan budaya.” tutupnya.