SURABAYA | UPT Taman Budaya Jawa Timur (TBJ) di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim akan menggelar pagelaran kesenian Sandur dari Kabupaten Bojonegoro pada Jumat, 11 Oktober 2024. Acara ini akan diselenggarakan di halaman depan Gedung Kesenian Cak Durasim, Jl. Getengkali, Surabaya, mulai pukul 19.00 WIB.
Kesenian Sandur Bojonegoro adalah salah satu produk kearifan lokal yang memiliki nilai budaya tinggi. Kesenian ini merupakan teater tradisional yang berasal dari Desa Ledok Kulon, Kabupaten Bojonegoro. Meskipun tergolong langka dan hampir punah, Sandur masih diminati oleh masyarakat setempat dan tetap memiliki penggemar yang setia.
Sebagai teater tradisional, kesenian Sandur memiliki ciri yang sederhana dalam penyajiannya. Selain sebagai tontonan, Sandur juga berfungsi sebagai media pelestari nilai-nilai kearifan lokal serta penguat solidaritas di masyarakat.
Sandur mengajarkan budi pekerti, seperti gotong royong dan tepo seliro, yang disampaikan dalam setiap pertunjukannya. Nilai-nilai lain yang terkandung dalam Sandur termasuk nilai edukatif, moral, estetika, religius, dan hiburan.
Dalam pertunjukannya, Sandur biasanya dibagi menjadi 8 adegan dalam 3 babak, yang berlangsung selama 3 hingga 5 jam pada malam hari. Pergantian babak selalu ditandai dengan tembang yang dilantunkan oleh panjak hore. Hingga saat ini, Sandur masih menunjukkan eksistensinya dan semakin berkembang di tengah arus kemajuan teknologi.
Meskipun ada pandangan yang berbeda di kalangan masyarakat mengenai kesenian ini, banyak yang percaya bahwa Sandur membawa dampak positif. Beberapa orang melihatnya sebagai hiburan, sementara yang lain menganggapnya sebagai penyeimbang nilai-nilai tradisional di tengah perkembangan teknologi modern.
Bahkan, MGMP Kesenian dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah sepakat memasukkan kesenian Sandur sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah SMK.
Pada pagelaran kali ini, Grup Kesenian Sandur Kembang Desa dari Sanggar Sayap Jendela, Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro, akan tampil. Pimpinan grup ini adalah Agus Sighro Budiono, dan tim kesenian terdiri dari sekitar 30 orang, yang terdiri dari 15 putra dan 15 putri.
Berikut adalah susunan tim Kesenian Sandur Bojonegoro:
1. Sutradara: Agus Sighro Budiono
2. Penata Artistik: Sapto Priyono, S.Sn.
3. Penata Musik: Mukarom
4. Penata Rias/Kostum: Winarti, S.Sn.
5. Penata Lampu: Gempur
6. Penata Properti: Eko Priyatno
7. Para Pemain:
– Agus Setiawan sebagai Wak Tangsil
– Dimas Saputra sebagai Pethak
– Afi Alfarisi Zahri sebagai Balong
– Safina Nur MaKayla A. sebagai Cawik
– Arimbi Prameswari sebagai Gemek
– Agus Sighro sebagai Kang Germo
– Ezar Sarwahita sebagai Penari Jaranan 1
– Nirmala Dwiyanti sebagai Penari Jaranan 2
Pagelaran ini diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya lokal serta memberikan hiburan yang edukatif bagi masyarakat luas.