Rakorpusda 2024 Dorong Pemda Tingkatkan Digitalisasi Keuangan Daerah, Bantu Percepatan Pertumbuhan Ekonomi

Teks Foto : Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah menggelar Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Kamis, 7 November 2024. Foto : Nugi/Indonesiakini.id

SURABAYA | Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Tahun 2024 untuk Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) menargetkan peningkatan transaksi elektronik dalam keuangan daerah sebagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian lokal. Acara ini diselenggarakan di Dyandra Convention Hall Surabaya, dengan tema “Digitalisasi Transaksi Pemda untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.” pada Kamis (08/11/24).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya sekedar modernisasi, melainkan menjadi upaya vital dalam memperkuat efisiensi dan transparansi keuangan pemerintah daerah. “Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kekuatan serta transparansi pengelolaan keuangan daerah,” ujarnya.

Rakorpusda P2DD ini diselenggarakan untuk menjalankan amanat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 147 Tahun 2021 yang mengharuskan adanya rapat koordinasi pusat dan daerah setidaknya sekali dalam setahun.

Selain itu, Rakorpusda 2024 juga bertujuan untuk mengevaluasi berbagai isu dan permasalahan terkait implementasi elektronisasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) yang dapat menjadi bahan masukan untuk kebijakan pada tahun 2025.

“Dalam evaluasi pencapaian digitalisasi daerah, rata-rata implementasi ETPD di wilayah Jawa mencapai 95,5% pada semester pertama 2024, meningkat sekitar 0,5% dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, Jawa Timur mencatatkan capaian ETPD sebesar 95,4%, naik 0,2% dibandingkan periode sebelumnya. Keberhasilan ini turut didukung oleh peningkatan penggunaan kanal digital di berbagai transaksi.” jelasnya.

Lanjut Erwin, Dari sisi penetrasi QRIS wilayah Jawa menunjukkan perkembangan signifikan dengan jumlah merchant QRIS mencapai 23,2 juta merchant pada September 2024, mengakumulasi transaksi senilai 344 triliun rupiah dan digunakan oleh 36,5 juta pengguna. Di Jawa Timur sendiri, jumlah merchant QRIS tercatat sebanyak 3,93 juta, dengan 63% di antaranya adalah usaha mikro, menghasilkan akumulasi transaksi sebesar 38,8 triliun rupiah yang digunakan oleh 7,8 juta pengguna.

Bank Indonesia juga memperkenalkan inovasi terbaru pada Agustus 2024 dengan meluncurkan QRIS Tap berbasis NFC (Near Field Communication). Teknologi ini memungkinkan transaksi yang lebih cepat, aman, dan efisien serta dapat digunakan melalui rekening bank atau dompet digital. Uji coba QRIS Tap dilakukan di Balai Pemuda Surabaya bersama dengan Bank BCA.

“Dengan Rakorpusda P2DD ini, kami berharap seluruh Pemda di Indonesia dapat mencapai kategori digital sepenuhnya. Selain itu, Satgas P2DD dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) diharapkan mampu menjalankan program penguatan di wilayah masing-masing,” tutupnya.

Rakorpusda 2024 tentunya menjadi momentum penting untuk berbagi pengalaman dalam mengatasi kendala ETPD di daerah, dengan harapan agar Pemda lain dapat terinspirasi dan mempercepat digitalisasi keuangan di seluruh Indonesia.