LDII Jatim Bekali 400 Generasi Muda Jadi Pemimpin Masa Depan

Teks Foto : 400 generasi muda digembleng LDII Jatim ajarkan paham keorganisasian. Sumber : LDII Jatim

JOMBANG | Sebanyak 400 generasi muda mengikuti Diklat Kader yang digelar oleh DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur pada Sabtu dan Minggu, 9-10 November 2024, di Bumi Perkemahan CAI Kosambiwojo, Jombang.

Kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan keorganisasian dan kepemimpinan sebagai bekal mereka di masa depan.

Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi, menyampaikan bahwa program pengaderan ini merupakan langkah berkelanjutan dari LDII untuk mencetak generasi yang siap membangun bangsa. Amrodji berharap, generasi muda LDII kelak turut mengambil peran dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Generasi muda harus dibekali ilmu sebelum menjadi pemimpin,” ujar Amrodji, mengutip pesan Umar bin Khattab, “Tafaqqahu (belajarlah agama) sebelum kalian menjadi pemimpin.” ujar Amrodji.

Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi generasi muda untuk dipersiapkan mengambil alih tanggung jawab dari generasi sebelumnya.

Kegiatan Diklat Kader hari kedua bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, di mana Amrodji mengajak para peserta untuk meneladani semangat dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa.

“Para pahlawan kita berjuang dengan darah dan air mata untuk kemerdekaan Indonesia. Maka, penting bagi kita untuk menyiapkan generasi penerus yang siap menjaga hasil perjuangan tersebut,” katanya.

Amrodji juga menegaskan bahwa kunci utama untuk menjaga keutuhan bangsa adalah persatuan dan kesatuan. “Menjaga persatuan di tengah keberagaman adalah tugas kita semua. NKRI harga mati harus tetap terpatri di hati seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Rachmat Tri Fahmi dari Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP LDII yang turut menjadi pembicara. Fahmi berbagi pengalamannya di dunia organisasi, menyebutkan bahwa aktivitas berorganisasi dapat membentuk karakter dan ketahanan mental generasi muda.

“Dengan berorganisasi, generasi muda bisa menghadapi berbagai tantangan dan membentuk mental yang kuat. Selain itu, organisasi membuka peluang membangun jaringan yang luas untuk karier dan pengembangan diri,” jelas Fahmi.

Ia berpesan agar pemuda LDII selalu berlandaskan enam tabiat luhur dalam berorganisasi, yaitu jujur, amanah, mujahid muzhid, rukun, kompak, dan kerja sama yang baik.

Fahmi mengingatkan untuk tidak melupakan aspek keimanan dalam pencarian ilmu, mengutip prinsip H.O.S. Tjokroaminoto, “Setinggi-tingginya ilmu, semurni-murninya tauhid, sepintar-pintarnya siasat.”

“Keimanan menjadi fondasi untuk setiap langkah kita. Tanpa keimanan, arah perjuangan kita bisa kehilangan makna,” tutupnya.