Sinergi Kanwil IV KPPU dan FEB UNAIR Dongkrak Pertumbuhan UMKM di Era Digital

SURABAYA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU Kanwil IV) sukses menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk Peduli Usaha Kecil dan Mikro.

Program yang berlangsung sejak 2 Januari hingga 30 Januari 2025 ini merupakan implementasi kerja sama antara FEB UNAIR dan KPPU Kanwil IV dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di berbagai daerah.

Acara penutupan yang digelar di Aula K.R.T. Fadjar Notonegoro FEB UNAIR dihadiri oleh perwakilan Kanwil IV KPPU, Wakil Dekan I FEB UNAIR Dr. Wisnu Wibowo, S.E., M.Si., dosen, serta mahasiswa peserta program.

Dalam sambutannya, Dr. Wisnu Wibowo mengapresiasi sinergi dengan KPPU dalam menyukseskan program ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan wawasan mahasiswa tentang dunia usaha dan UMK, tetapi juga melatih keterampilan mereka dalam menganalisis masalah dan merumuskan strategi bisnis.

Sebanyak 61 mahasiswa dari berbagai program studi FEB UNAIR turut serta dalam program ini, dengan partisipasi terbanyak dari Prodi Akuntansi (44%), Ekonomi Islam (30%), Ekonomi Pembangunan (18%), dan Manajemen (8%).

Mereka mendampingi 172 pelaku UMK di 11 kabupaten/kota yang tersebar di empat provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali. Surabaya menjadi daerah dengan jumlah peserta UMK terbanyak.

Program ini berfokus pada pendampingan UMK dalam berbagai aspek, seperti digitalisasi, pemasaran, keuangan digital, dan branding.

Salah satu hasil nyata program ini terlihat dari pendampingan terhadap usaha kuliner seperti Nasi Jagung Ibu Yuli, Nasi Pecel Ibu Sumini, dan Jamu Ibu Wiji, yang kini telah beralih ke sistem digital dengan memanfaatkan platform WhatsApp Business, pembayaran QR-code, dan i-Menu.

Sementara itu, Kelompok 5 yang melakukan pendampingan di Ponorogo membantu UMKM seperti Keripik Tempe Arum dan Ceriping Pisang Mekar Sari dalam pemasaran, legalitas, serta efisiensi produksi.

Mereka juga berhasil menjalin kerja sama pemasaran dengan Swalayan Surya Slahung dan Galeri Batik Soemowarso, yang berdampak pada peningkatan jangkauan pasar UMKM binaan mereka.

Romi Pradhana Aryo, Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, menegaskan bahwa KPPU akan terus mendukung pengembangan ekonomi digital dan pemberdayaan UMK. “Program ini melatih intuisi mahasiswa dalam berpikir kritis, menyusun solusi, serta meningkatkan empati terhadap UMK di sekitar mereka,” ujarnya, (30/01/25) Kamis.

Acara ditutup secara oleh Dyah Paramita, S.I.Kom., M.Si., selaku Kepala Bagian Administrasi Kanwil IV KPPU. Ia berharap kolaborasi antara FEB UNAIR dan KPPU terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem UMK yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi di era digital.

Program ini direncanakan untuk diajukan dalam kompetisi nasional seperti PPK Ormawa. Selain itu, mahasiswa yang berpartisipasi berpeluang mendapatkan konversi SKS serta penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan semakin banyak UMK yang terbantu dan semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.