KETAPANG – Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Syamsul Islami menyambut kedatangan Panitia Cap Go Meh dan arak-arakan puluhan replika naga serta barongsai di halaman Kantor Bupati Ketapang, pada Senin, 10 Februari 2025.
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten Bidang Administrasi Umum, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Kasat Pol PP Ketapang, serta Kepala Badan Kesbangpol Ketapang.
Dalam sambutannya, Asisten Syamsul Islami mengucapkan selamat kepada masyarakat Kabupaten Ketapang yang telah merayakan Tahun Baru Imlek.
“Semoga pada Tahun Baru Ular ini, kita diberikan kesehatan, keselamatan, dijauhkan dari bencana, serta rezeki yang melimpah untuk kita semua,” ucap Asisten.
Mewakili Pemerintah Daerah, Syamsul juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan panitia arak-arakan naga dan barongsai.
“Kami merasa terhormat dan bangga menerima kunjungan panitia arak-arakan ini. Saya berharap, pelaksanaan kegiatan ini semakin meriah dari tahun ke tahun, sehingga dapat memajukan pariwisata dan ekonomi di Kabupaten Ketapang,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Cap Go Meh, Bundondo Supra Jaya, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang atas sambutan yang diberikan kepada panitia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pawai arak-arakan ini akan menampilkan 11 naga, dengan 5 naga yang membuka mata dan 15 barongsai.
“Acara ini akan berlangsung mulai hari ini, 10 Februari, hingga 13 Februari, dengan puncaknya adalah pembakaran naga,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada para peserta untuk menjaga ketertiban serta keamanan dalam berbaris, agar tidak terjadi kemacetan selama arak-arakan berlangsung.
Perayaan Imlek 2576 dan Cap Go Meh Tahun 2025 di Kabupaten Ketapang dimulai dengan ritual Buka Mata Naga di Klenteng dan diarak keliling yang dipusatkan di Jalan Merdeka, Kecamatan Delta Pawan.
Ritual buka mata naga menandakan bahwa naga telah “hidup kembali”, dan nantinya akan digunakan untuk atraksi selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa ritual ini dapat membawa berkah, keajaiban, keselamatan, dan mengusir roh-roh jahat.
Penulis: Sukardi
Editor: IK