Desa Tumotok Gelar Musdes Bahas Laporan Realisasi 2024 dan Tetapkan RKPDes 2025

TOJO UNA-UNA – Bertempat di Kantor Desa Tumotok, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Pemerintah Desa (Pemdes) Tumotok menggelar Musyawarah Desa (Musdes) pada Senin (24/2/2025).

Musdes ini bertujuan untuk menyerahkan hasil realisasi penyelenggaraan pemerintahan tahun anggaran 2024 kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tumotok. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh BPD sebagai mitra pemerintah desa.

Selain penyerahan laporan realisasi anggaran 2024, Musdes juga mengagendakan pleno penetapan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025.

Acara ini dihadiri oleh jajaran Pemerintah Desa Tumotok, anggota BPD, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Tumotok, Karang Taruna, tutor PAUD/TK/MDA, pegawai syara’, serta beberapa perwakilan masyarakat setempat.

Dalam musyawarah tersebut, ketahanan pangan ditetapkan sebagai prioritas utama program kerja pemerintah desa untuk tahun anggaran 2025. Program ini telah melalui mekanisme musyawarah dan disepakati bersama oleh semua pihak yang terlibat.

Kepala Desa Tumotok, Jamal, menyampaikan bahwa Pemdes akan fokus pada penguatan ketahanan pangan sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia. “Untuk tahun anggaran 2025, kami mengalokasikan hampir 30% dari anggaran desa untuk program ketahanan pangan, lebih besar dari ketentuan minimal 20%,” ujarnya.

Program ketahanan pangan tersebut meliputi pengadaan benih palawija, pupuk, racun gulma, serta perlengkapan pertanian lainnya. Selain itu, akan dilakukan penanaman padi ladang dan benih palawija di lahan seluas 40 hektare.

Jamal menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran desa. “Dengan melibatkan semua unsur masyarakat, Pemdes dapat lebih mudah menentukan prioritas pembangunan desa. Gagasan dan ide dari masyarakat menjadi dasar kami dalam bekerja,” jelasnya.

Ia juga optimistis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat, Desa Tumotok dapat berkembang menjadi desa maju dan mandiri. “Kami sadar bahwa dalam mengambil kebijakan pasti ada pro dan kontra. Namun, kritik membangun adalah kunci bagi Pemdes untuk terus memperbaiki diri demi mencapai kebaikan bersama,” tambah Jamal.

Di akhir sambutannya, Jamal menegaskan komitmen Pemdes untuk terus membangun desa demi mewujudkan cita-cita bersama. “Membangun dari desa untuk Indonesia adalah semangat kita semua,” pungkasnya.

(Dirham)