BISNIS  

Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Bongkar Muat 24/7 Selama Lebaran

SURABAYA – PT Pelindo Terminal Petikemas memastikan kesiapan 32 terminal peti kemas yang dikelolanya dalam melayani kegiatan bongkar muat menjelang dan selama Idulfitri 1446 H/2025. Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menegaskan seluruh aspek operasional berjalan lancar dengan tingkat penggunaan dermaga (BOR) dan lapangan penumpukan (YOR) dalam kondisi aman.

“Kami siap melayani kegiatan terminal peti kemas 24 jam non-stop selama 7 hari (24/7), baik untuk bongkar muat di dermaga maupun penumpukan di lapangan, guna menjamin kelancaran arus logistik saat Lebaran 2025,” ujar Widyaswendra, Rabu (19/3).

Kesiapan ini mencakup terminal peti kemas di Jakarta, Surabaya, dan Makassar, yang diperkirakan akan mengalami lonjakan arus peti kemas. Di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), misalnya, volume peti kemas meningkat dari 120.857 TEUs pada Januari 2025 menjadi 125.474 TEUs pada Februari 2025. TPS juga telah berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk mengatur izin area penumpukan guna mengantisipasi kenaikan YOR.

Widyaswendra mengungkapkan bahwa menjelang Lebaran, kunjungan kapal cenderung meningkat. Sementara itu, kebijakan pemerintah yang membatasi angkutan barang non-kebutuhan pokok di jalan raya dapat menyebabkan kepadatan di lapangan penumpukan terminal.

“Dengan pengaturan pola operasi berbasis planning and control serta kesiapan terminal, kami memastikan dermaga dan lapangan penumpukan siap melayani kapal dan peti kemas selama periode Lebaran 2025,” tambahnya.

Ketua DPC Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Semarang, Hari Ratmoko, memastikan armada kapal nasional siap menghadapi lonjakan permintaan selama Lebaran.

“Kapal-kapal kita siap melayani arus penumpang dan barang selama musim Lebaran tahun ini,” ujarnya.

Hari menambahkan bahwa perusahaan pelayaran tidak akan berhenti beroperasi selama Lebaran, dengan jeda operasional maksimal satu shift sesuai jadwal pelabuhan. Namun, ia mengingatkan potensi penumpukan barang jika pembatasan angkutan darat berlangsung terlalu lama.

“Jangan sampai truk berhenti lebih dari 10 hari agar tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Sulawesi Selatan dan Barat, Syaifuddin Syahrudi, menegaskan bahwa sektor logistik tetap beroperasi 24/7 selama musim Lebaran.

“Pada dasarnya, kami sudah terbiasa bekerja 24/7. Saat Lebaran pun operasional tetap berjalan, meskipun ada yang libur pada hari H, H-1, dan H+1,” kata Syaifuddin, yang akrab disapa Ipho.

Meskipun ada pembatasan operasional truk di beberapa daerah, Sulawesi dipastikan tidak terdampak kebijakan tersebut. “Untuk daerah seperti Sulawesi, hal tersebut tidak berlaku,” jelasnya.

Dengan kesiapan sektor pelabuhan, pelayaran, dan logistik, arus distribusi barang selama Lebaran 2025 diharapkan tetap lancar tanpa kendala berarti.