JAKARTA – PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan PLN, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Vestas Development A/S, perusahaan asal Denmark yang merupakan penyedia solusi energi angin terbesar di dunia.
Kolaborasi strategis ini bertujuan mengeksplorasi potensi pengembangan proyek pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia.
Penandatanganan MoU dilakukan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, bertepatan dengan peringatan satu dekade kerja sama energi antara Indonesia dan Denmark. MoU ditandatangani oleh Dwi Hartono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sekaligus Plt. Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN NP, serta Frank Sine, Senior Vice President Global Development Asia Pacific Vestas.
Dalam kerja sama ini, kedua pihak sepakat menjajaki berbagai peluang pengembangan proyek EBT, dimulai dengan identifikasi proyek potensial di Indonesia. Ruang lingkup kerja sama meliputi pertukaran data dan informasi, penyusunan studi awal, hingga perencanaan proyek dalam kerangka regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Kami percaya masa depan energi Indonesia adalah energi hijau. Kolaborasi ini membuka jalan untuk mendalami potensi besar energi angin di tanah air, sekaligus memperkuat komitmen kami dalam mempercepat transisi energi bersih,” ujar Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.
Vestas, yang telah memasang lebih dari 145 GW turbin angin di 85 negara, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas dalam ekspansi bisnisnya di Asia Pasifik.
Nota kesepahaman ini berlaku selama dua tahun sejak efektif pada 5 Februari 2025 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan. Tahapan lanjutan akan dituangkan dalam perjanjian tertulis yang mengatur detail proyek secara spesifik.
Langkah ini menegaskan posisi PLN Nusantara Power sebagai penggerak utama transisi energi di Indonesia, sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.