TOJO UNA-UNA – Sebuah video berdurasi 30 detik yang menampilkan dugaan kekerasan terhadap seorang perempuan bernama Mirna, warga Desa Kabalutan, Kecamatan Talatako, Tojo Una-Una, beredar luas di media sosial dan memicu reaksi publik. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook berinisial FA, yang juga disebut sebagai warga desa setempat.
Dalam video itu, terlihat Mirna yang disebut mengalami gangguan kejiwaan, tampak terjatuh dan tersungkur beberapa kali akibat dorongan dari seorang pria bernama Lukman, yang akrab disapa Gugu. Bahkan, pada satu momen, dorongan itu membuat Mirna terjatuh ke laut bersama Lukman, setelah papan teras rumah tempat mereka berdiri ambruk.
Peristiwa itu langsung menuai kecaman dari sejumlah warga dan netizen. Menanggapi hal tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Kabalutan, Wanli Adrian, segera turun ke lokasi kejadian dan menemui pemilik rumah serta beberapa saksi mata di sekitar lokasi.
“Setelah kami temui pemilik rumah dan beberapa tetangga, mereka menjelaskan bahwa tidak ada unsur kekerasan yang disengaja terhadap Mirna,” ujar Wanli dalam keterangan tertulis yang diterima media.
Menurut penuturan warga yang dihimpun oleh Wanli, Mirna kerap berteriak pada malam hari dan terkadang merusak properti warga. Hal ini membuat sejumlah warga khawatir, namun hanya segelintir yang berani menegur. Dalam peristiwa tersebut, Lukman disebut hanya berusaha meminta Mirna keluar dari teras rumah karena dikhawatirkan akan memecahkan kaca.
“Peristiwa jatuhnya Mirna ke laut bukan karena dorongan disengaja, melainkan karena papan teras rumah yang lapuk ambruk secara tiba-tiba. Bahkan, Lukman ikut terjatuh dan mengalami luka di bagian kepala,” jelas Wanli.
Ia menambahkan, warga berharap ada perhatian dari pihak berwenang, termasuk dinas sosial dan kesehatan, agar penanganan terhadap warga dengan gangguan kejiwaan dapat dilakukan secara menyeluruh di wilayah Tojo Una-Una.
“Masalah ini bukan hanya terjadi di Kabalutan, tapi juga bisa terjadi di desa-desa lain. Kami berharap ada langkah konkret agar masyarakat terlindungi dan mereka yang membutuhkan bantuan bisa ditangani secara tepat,” tutur Wanli. [Dirham]