SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) penyelenggara Program Pendidikan Guru (PPG) se-Jawa Timur menggelar ajang Gelar Karya pada Rabu (15/5) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi inovasi dan kompetensi mahasiswa PPG dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur.
Mengusung tema “Kepemimpinan Calon Guru Masa Depan: Sinergi, Inovasi, dan Semangat Kompetitif Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini diwarnai berbagai perlombaan, seperti Senam Guru Indonesia (SGI), Lomba Artikel Ilmiah, dan Lomba Microteaching.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tampil membanggakan dengan mengirimkan sejumlah perwakilan dalam setiap kategori lomba. Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Dr. Nafiah, M.Pd., menjelaskan bahwa Unusa mengirimkan 8 peserta untuk microteaching, 9 untuk artikel ilmiah, dan 2 tim untuk SGI.
“Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga ruang aktualisasi kompetensi profesional dan personal para calon guru,” ujar Nafiah.
Unusa berhasil menorehkan prestasi membanggakan, di antaranya:
– Juara 1 Microteaching tingkat Sekolah Dasar oleh Muhammad Ghandur Fitto Assany, berkat keunggulan dalam aspek pedagogik, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
– juara 3 Microteaching tingkat SMP oleh Dwi Rachmad Sulkarinanto, dengan pendekatan inovatif dan kemampuan komunikasi yang kuat.
– Juara 2 Lomba Artikel Ilmiah oleh Wahyu Riski Ilahi, dengan karya yang bernilai orisinal dan analisis mendalam.
– Masuk 6 besar terbaik kategori SGI, bersaing dengan 30 LPTK se-Jawa Timur.
– Juara 1 Booth Terbaik pada puncak acara.
Nafiah menambahkan bahwa pencapaian ini tak lepas dari persiapan matang mahasiswa dan dosen. “Menjadi guru itu harus punya pesona. Bisa membuat siswa fokus dan tertarik belajar. Dalam microteaching, penilaiannya mencakup perangkat pembelajaran, sikap, hingga tujuan pembelajaran,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan diawali dari gelar karya di Unusa pada 13 Mei, lalu dilanjutkan ke Unesa pada 15 Mei. Capaian ini mencerminkan komitmen Unusa dalam mencetak guru berkualitas dengan karakter akhlakul karimah.






