SURABAYA – Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi industri modern. Melalui program bertajuk “Transformasi Pembelajaran Praktikum Berbasis IoT untuk Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Teknik Elektro pada Sistem Otomasi dan Kendali Otomotif”, UWIKA menghadirkan terobosan baru dalam proses belajar praktikum berbasis Internet of Things (IoT).
Program ini menjadi langkah nyata UWIKA dalam menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan industri sekaligus memperkuat kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di tingkat global.
Rektor Universitas Widya Kartika, Ong Peter Leonardo, B.A., M.Ed., menegaskan bahwa inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi besar UWIKA dalam menguatkan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sekaligus mendorong kualitas pendidikan yang berbasis teknologi dan inovasi.
“UWIKA ingin mahasiswa punya kesempatan belajar langsung dari dunia industri dan menjadi pelaku inovasi. Program ini adalah wujud nyata kampus yang humanis, kreatif, dan siap bersaing di era digital,” ungkap Rektor, Rabu (12/11).
Ong Peter juga menyampaikan apresiasinya kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas dukungan pendanaan melalui Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Tahun 2025.
“Dukungan tersebut menjadi fondasi penting bagi UWIKA dalam mewujudkan transformasi pembelajaran Teknik Elektro menuju kampus unggul dan berdaya saing global,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Teknik Elektro UWIKA, Erwin Dhaniswara, S.Si., M.Kom., menjelaskan bahwa transformasi pembelajaran ini diarahkan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri berbasis teknologi digital.
“Kita ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi mampu merancang dan mengimplementasikan sistem otomasi serta IoT yang digunakan langsung di dunia industri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erwin menuturkan bahwa pendekatan Project-Based Learning (PBL) menjadi metode utama dalam program ini. Mahasiswa akan mengerjakan proyek nyata mulai dari perancangan sensorik, kontrol mesin, hingga integrasi sistem digital berbasis ESP32 dan PLC (Programmable Logic Controller).
“Pendekatan ini diyakini mampu melahirkan generasi technopreneur elektro yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi revolusi industri berbasis teknologi,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut juga melibatkan sejumlah dosen dan praktisi, antara lain Dr. Ir. Tamaji, M.T., Eddy Lybrech Talakua, S.T., M.T., Dwi Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom., Erwin Dhaniswara, S.Si., M.Kom., serta Mahesa Sangga Bhuwana, S.T., M.T. Mahasiswa Teknik Elektro UWIKA turut aktif berpartisipasi dalam sesi praktik dan diskusi proyek inovatif.
Erwin menjelaskan bahwa pelaksanaan program terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, implementasi, serta evaluasi dan diseminasi.
“Tahap perencanaan meliputi pemetaan mata kuliah prioritas, penyusunan modul IoT, serta pelatihan dosen. Sementara implementasi dilakukan melalui lima modul Project-Based Learning yang dikombinasikan dengan praktik industri, dan tahap evaluasi difokuskan pada publikasi hasil proyek mahasiswa serta integrasinya ke dalam kurikulum permanen,” jelasnya.
Ia berharap program ini dapat menghasilkan berbagai capaian strategis bagi kampus.
“Kami menargetkan tersusunnya modul praktikum berbasis IoT dan otomasi industri, meningkatnya publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa dari hasil proyek inovatif, serta terbentuknya Smart IoT Laboratory sebagai pusat riset dan pembelajaran modern di UWIKA,” pungkas Erwin.






