BKKBN Jatim Mantapkan Integrasi Data Keluarga untuk Percepatan Penurunan Stunting

SIDOARJO – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan Jawa Timur menggelar Konsolidasi dan Rekonsiliasi Data Sistem Informasi Keluarga (SIGA), Pendataan Keluarga (PK), dan Verifikasi Validasi Keluarga Berisiko Stunting (VerVal KRS) Tahun 2025. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 13–14 November 2025, di Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan dibuka oleh Plh. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto, S.E., M.Si., dan dihadiri 90 peserta yang terdiri dari pengelola data serta operator SIGA, PK, dan VerVal KRS dari 38 kabupaten/kota, perwakilan IPeKB, serta tim kerja Kemendukbangga/BKKBN Jatim.

Dalam sambutannya, Sukamto menegaskan pentingnya konsolidasi data sebagai upaya memperkuat penyediaan informasi yang akurat, tepat waktu, dan akuntabel untuk mendukung Program Bangga Kencana di Jawa Timur.

“Data adalah fondasi utama kebijakan. Melalui konsolidasi dan rekonsiliasi ini, kita harapkan SIGA menjadi sumber data yang valid dan akuntabel sebagai dasar pengambilan keputusan di setiap tingkatan wilayah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya integrasi data melalui sistem yang saling terhubung seperti SIGA, Pendataan Keluarga, Elsimil, VerVal KRS, dan SIRIKA agar pengelolaan data lebih efisien dan menghasilkan kebijakan berbasis bukti.

Kegiatan ini berfokus pada rekonsiliasi data terkait mutasi dan stok opname alat kontrasepsi (Alkon), serta pendalaman materi mengenai implementasi aplikasi baru SIRIKA sebagai bagian dari sistem data terpadu BKKBN. Selain itu, forum ini menjadi ajang evaluasi pelaksanaan Pendataan Keluarga 2025 yang berhasil mencapai 100% di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Kami memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pengelola data. Keberhasilan pendataan 100% adalah bukti nyata dedikasi bersama dalam mendukung program Bangga Kencana,” tambah Sukamto.

Pembahasan juga mencakup penguatan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dan MBG (Makan Bergizi Gratis), serta optimalisasi hasil Pendataan Keluarga untuk mendukung pengembangan Kampung Berkualitas dan Rumah Data Kependudukan (RDK).

Meski menghadapi keterbatasan anggaran pada tahun depan, Sukamto berharap semangat menjaga kualitas data tetap tinggi. “Dengan data yang baik, program akan berjalan lebih tepat sasaran,” ungkapnya.

Sebagai bentuk apresiasi, BKKBN Jatim memberikan penghargaan Manajemen Data dan Tata Kelola Pemutakhiran PK Tahun 2025 kepada tiga kabupaten terbaik: Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Gresik. Untuk kategori Pencatatan dan Pelaporan SIGA Tahun 2025, penghargaan diberikan kepada Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo.

Melalui kegiatan Konsolidasi dan Rekonsiliasi Data SIGA 2025 ini, BKKBN Jawa Timur menegaskan komitmennya memperkuat sistem data keluarga yang semakin efektif, transparan, dan terintegrasi demi percepatan pembangunan keluarga berkualitas serta penurunan stunting di Jawa Timur.