SURABAYA – Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur menggelar ajang “Rupiah Java Run 2025” sebagai bentuk gerakan bersama untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antarinstansi, lembaga, serta masyarakat yang digelar di area Kota Lama Surabaya pada (30/11/25) Minggu pagi.
Kepala BI Jatim, Ibrahim, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga simbol kebersamaan dalam merawat rasa cinta dan bangga terhadap rupiah.
Ibrahim menjelaskan bahwa tema “Rupiah” dalam Java Run bukan sekadar slogan. Rupiah, kata dia, memiliki muatan nilai perjuangan yang harus dipahami dan dijaga bersama.
“Ketika kita melihat rupiah, ada rasa cinta, bangga, dan paham. Kami selalu mensosialisasikan CBB Cinta, Bangga, Paham Rupiah karena di dalam rupiah terdapat lambang negara. Java Run ini menjadi wujud kebersamaan kita sebagai BI Jatim bersama seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, BI Jatim ingin menyampaikan filosofi bahwa gerak dan kesehatan masyarakat akan berdampak pada kekuatan ekonomi.

“Filosofinya, kita olahraga agar sehat. Rupiah akan kuat jika ekonomi kita kuat, dan ekonomi kuat jika masyarakatnya sehat dan bergerak. Dengan Rupiah Java Run, kami berharap semangat itu terus hidup,” tambahnya.
Ibrahim menjelaskan ajang Java Run 2025 diikuti sekitar 2.000 peserta, terdiri dari 500 pelari kategori 10K dan 1.500 pelari kategori 5K.
Menariknya, biaya pendaftaran peserta tidak dikelola sebagai keuntungan penyelenggara. Sebagian besar dana justru disalurkan untuk kegiatan sosial.
“Sebagian besar uang pendaftaran kami sumbangkan melalui Baznas dan sebagian lagi ke masjid-masjid. Total donasi mencapai Rp154 juta nett setelah dipotong biaya asuransi. Jadi benar-benar kami kembalikan untuk masyarakat,” jelasnya.
Di tengah tingginya kebutuhan uang tunai pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), BI Jatim menjamin ketersediaan sekaligus kualitas rupiah tetap terjaga.
“Kami pastikan nilai dan kualitas rupiah sesuai kebutuhan masyarakat, baik saat Nataru hingga Februari dan selama Ramadan nanti,” cetusnya.
Untuk memastikan distribusi berjalan aman dan lancar, BI Jatim menggandeng berbagai pihak seperti aparat keamanan, Koarmada, serta kepolisian.
“Kami tetap mendapatkan dukungan penuh sehingga distribusi rupiah aman dan terkendali,” tegasnya.






