AGAM – PT PLN (Persero) menuntaskan pemulihan sistem kelistrikan di seluruh wilayah Sumatra Barat yang terdampak banjir dan tanah longsor sejak akhir November. Upaya pemulihan yang berlangsung intensif selama beberapa hari membuahkan hasil pada Jumat (5/12), ketika Kabupaten Agam wilayah terakhir yang masih padam berhasil kembali dialiri listrik pada pukul 17.53 WIB. Dengan demikian, pasokan listrik di Sumatra Barat berhasil pulih 100%.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan PLN bersama berbagai pihak dalam mengembalikan listrik di daerah terdampak. Menurutnya, kehadiran listrik menjadi faktor penting agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal pascabencana.
“Kami mengapresiasi dedikasi petugas PLN dan seluruh pihak yang bekerja tanpa henti untuk memulihkan listrik di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor, meski medan sangat berat. Insyaallah listrik sudah bisa dinikmati masyarakat dan aktivitas kembali berjalan seperti biasa,” ujar Mahyeldi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa sejak awal PLN bergerak secara all out karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, utamanya di daerah yang baru dilanda bencana. Ia menyebut seluruh personel di lapangan bekerja 24 jam penuh mengikuti arahan Pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
“Sesuai arahan Pemerintah, seluruh personel bekerja 24 jam penuh untuk memastikan seluruh titik terdampak kembali mendapatkan suplai listrik. Alhamdulillah, pasokan listrik Sumatra Barat kini telah pulih 100%. Semoga ini memudahkan masyarakat beraktivitas dan mengoptimalkan layanan publik,” kata Darmawan.
Ia menambahkan, keberhasilan pemulihan cepat ini merupakan hasil sinergi kuat antara PLN, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat. Menurut Darmawan, semangat gotong royong menjadi faktor penting yang mempercepat proses penormalan kelistrikan.
“Pemerintah Daerah, TNI, Polri, masyarakat, dan tim PLN bergerak sebagai satu tubuh. Ini misi kemanusiaan untuk mengembalikan terang bagi Sumatra Barat pascabencana,” ucapnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Barat, Ajrun Karim, menjelaskan bahwa proses pemulihan menghadapi tantangan besar karena banyaknya titik jaringan yang terputus serta akses yang sulit dijangkau.
Daerah-daerah seperti Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Dharmasraya, Sawahlunto, Pasaman Timur, Solok, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Solok Selatan, hingga Kota Padang mengalami kerusakan yang cukup kompleks.
“Petugas kami bersama TNI, Polri, dan masyarakat harus menembus jalur terjal, membawa peralatan berat secara manual, dan bekerja hingga malam hari karena banyak lokasi hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki,” jelas Ajrun.
Ia menambahkan, PLN melakukan pembangunan ulang infrastruktur kelistrikan pada sejumlah titik yang terdampak parah. Langkah tersebut meliputi pemasangan kembali tiang jaringan listrik dan gardu distribusi yang rusak.
“Dalam proses pemulihan ini, PLN berhasil memasang 619 tiang JTM dan JTR, serta mengganti 30,95 kilometer sirkuit (kms) kabel listrik untuk memastikan suplai listrik kembali normal sepenuhnya,” tutupnya.






