Disperindag Jatim Apresiasi Surabaya Printing Expo 2024

Teks Foto : CEO Krista Exhibition, Daud D. Salim (kiri) bersama Kepala DISPERINDAG Jatim, Dr. Iwan S. Hut, (tengah) di sela-sela opening ceremony Surabaya Printing Expo 2024 di Grand City Mall, Surabaya. (11/07/24) Kamis. (ist)

SURABAYA| Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (DISPERINDAG JATIM) membuka Surabaya Printing Expo (SPE) pada Kamis (11/7) di Convex Grand City Surabaya.

Kepala DISPERINDAG Jatim, Dr. Iwan S. Hut, menyatakan bahwa Krista Exhibitions turut membangun bangsa Indonesia dalam bidang pertumbuhan ekonomi.

“Di tengah ketidakpastian tantangan ekonomi global, alhamdulillah di Jatim ekonomi tumbuh 14,46 persen,” ujarnya.

“Pertumbuhan yang luar biasa ini menjadikan Jatim sebagai lokomotif di Pulau Jawa. Ekonomi Jatim tumbuh 31,54 persen di sektor perindustrian. Ini harus kita jaga agar Jatim tetap menjadi kekuatan ekonomi kedua di Indonesia.”tambahnya.

Ia mengakui bahwa pameran percetakan ini dapat meningkatkan daya saing industri manufaktur Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Selama tiga tahun terakhir, industri mesin PDRP telah menembus 1,51 miliar, meningkat 7 persen dari tahun sebelumnya.

“Tentu SPE ini berkontribusi dalam pengembangan UMKM di Jatim, membuka peluang lapangan kerja, memanfaatkan teknologi, dan mengembangkan SDM. Saya berharap di SPE akan ada inovasi percetakan yang dapat meningkatkan daya saing industri percetakan Jatim,” tambahnya.

Iwan juga menyebutkan bahwa perekonomian Jatim masih didominasi oleh tiga sektor utama: sektor industri pengolahan sebesar 31,52 persen, sektor perdagangan 19,01 persen, dan sektor pertanian 9,71 persen. Sedangkan 14 sektor industri lainnya memberikan kontribusi sebesar 39,74 persen terhadap PDB Jatim.

Di sisi lain, industri manufaktur, termasuk industri percetakan di Indonesia, dinilai terus menunjukkan keinginan untuk meningkatkan produktivitas dan perluasan usaha guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Empat negara tujuan ekspor mesin Jatim adalah Timor Leste, Filipina, Malaysia, dan Singapura,” terangnya.

Saat ini, terdapat sekitar 4.911 unit industri percetakan di Jatim, yang meliputi skala kecil, menengah, dan besar. Industri percetakan terbesar terletak di Surabaya (2.161 unit usaha), Kota Malang (757 unit usaha), Kabupaten Sidoarjo (280 unit usaha), Kota Madiun (211 unit usaha), dan Kota Mojokerto (209 unit usaha).

“Hal tersebut merupakan peluang yang luar biasa bagi mereka yang menggeluti dunia percetakan,” ujarnya.

Ia juga mengamati bahwa permintaan untuk percetakan digital semakin meningkat di tengah kemajuan teknologi, menjadikan Surabaya Printing Expo 2024 sebagai jembatan bagi para pelaku industri kreatif.

“Surabaya Printing Expo 2024 merupakan event yang sangat luar biasa yang dihadiri oleh para pelaku bisnis di industri percetakan,” tutupnya.

 

(nugi)

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang