Berkontribusi Turunkan Stunting, Guru Besar UNAIR Terima Penghargaan dari BKKBN 

SURABAYA | Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Sri Sumarmi SKM MSi, menerima penghargaan dalam bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penghargaan ini diberikan atas komitmen dan peran aktif Prof Sumarmi dalam program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka stunting melalui inovasi yang telah berlangsung sejak 2019. Inovasi tersebut mencakup program Layanan Terpadu Pranikah (Laduni) dan Desa Emas.

“Ada dua inovasi, yakni Laduni dan Desa Emas, yang berkontribusi dalam percepatan penurunan angka stunting,” ujar Prof Sumarmi.

Program Laduni dan Desa Emas

Program Laduni dan Desa Emas telah menunjukkan hasil yang signifikan sejak diluncurkan. Keduanya bertujuan untuk menurunkan angka stunting di berbagai wilayah dengan berbagai pendekatan dan inovasi teknologi tepat guna.

Pelayanan kesehatan dan konseling pada program Laduni berfokus pada pemberian multiple micronutrients supplement (MMS) kepada ibu hamil. “Intervensi MMS pada tahun 2024 ini menjadi program nasional untuk ibu hamil di 11 provinsi prioritas, termasuk Jawa Timur,” ungkap Prof Sumarmi.

Hasilnya, MMS berhasil menekan angka kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan faktor risiko stunting lainnya. Dibandingkan dengan pemberian TTD, MMS lebih efektif dalam menurunkan risiko bayi lahir prematur, bayi lahir kecil, BBLR, hingga risiko bayi lahir mati dan kematian bayi usia 0-6 bulan.

Rencana Keberlanjutan

Setelah menerima penghargaan, Prof Sumarmi mengungkapkan rencana keberlanjutan programnya. “Ada lanjutan kegiatan Desa Emas di Bondowoso, khususnya untuk penyediaan air bersih siap minum di salah satu pondok pesantren,” tutur Prof Sumarmi.

Studi implementasi MMS juga tengah berlangsung di 25 kabupaten di Indonesia, bekerja sama dengan Jhon Hopkins University, Vitamin Angels, Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin.

Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, turut mengapresiasi capaian Prof Sumarmi.

“Selamat untuk Prof Sumarmi atas capaian luar biasanya. Ini menjadi bukti bahwa UNAIR pantas menerima penghargaan sebagai universitas peringkat pertama dalam pemberantasan kemiskinan di dunia dari THE Impact Rankings 2024,” ujar Prof Nasih.

 

(nugi)

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang