KASONGAN – Wakil Bupati Katingan Firdaus, ST membuka Rapat Pembentukan Tim Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Kabupaten Katingan bertempat di Ruang Rapat Dinas Perkimtan Kabupaten Katingan, Kamis (4/9).
Hadir dalam rapat tersebut Asisten 1 Setda Katingan George Edward Doddy, pimpinan OPD dan Korwil Badan Gizi Nasional Kabupaten Katingan. Dalam sambutannya Firdaus menyampaikan apresiasi atas dibentuknya Tim tersebut mengingat program tersebut sangat bermanfaat bagi para pelajar dan ibu hamil/menyusui di Kabupaten Katingan.
“Kami memberikan apresiasi atas dibentuknya Tim ini dan harapan kami agar seluruh OPD berkolaborasi untuk mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Katingan sehingga masyarakat Kabupaten Katingan dapat merasakan manfaat dari program pusat tersebut,” ujar Firdaus.
Selanjutnya Rapat dipimpin oleh Asisten 1 Setda Katingan George Edward Doddy. Dari rapat tersebut disepakati sebagai Ketua Tim : Sekda Katingan, Sekretaris : Kadis Pendidikan Kabupaten Katingan. Sedangkan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Katingan sebagai Anggota.
Adapun peran dari Pemerintah Daerah yakni menyiapkan tanah yang sudah bersertifikat untuk menjadi dijadikan sekretariat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang nantinya akan dibangun oleh pemerintah pusat. Untuk Kabupaten Katingan sudah ada tiga lokasi SPPG yang dipersiapkan oleh pemerintah daerah yakni di Kelurahan Kasongan Lama, Pendahara dan Buntut Bali.
Dalam kesempatan tersebut Korwil Badan Gizi Nasional Kabupaten Katingan yakni Citra memaparkan tentang pelaksanaan program MBG yang sudah berjalan di Kabupaten Katingan.
Saat ini penerima manfaat MBG di Kabupaten Katingan sebanyak 3.546 orang yang terdiri dari pelajar dan ibu hamil/menyusui di Kecamatan Katingan Hilir dimana setiap hari Senin sampai Jumat makanan dikirim ke pelajar di 15 sekolah dengan menggunakan mobil khusus sebanyak 2 buah. Jarak SPPG ke sekolah paling jauh 6 kilometer dan jarak tempuh paling lama 30 menit untuk memastikan kualitas dari makanan yang akan dibagikan kepada pelajar dan ibu hamil.
Mengingat makin bertambahnya jumlah penerima manfaat MBG yang terus didata, maka saat ini sudah terdapat sekitar 17 SPPG milik masyarakat yang siap beroperasi untuk mendukung program ini. Syaratnya SPPG tidak boleh berada di sekitar lokasi ternak, tempat sampah dan tempat pemakaman untuk menjamin bahwa makanan yang disajikan higienis.
(EMELYANIE-KABIRO)






