Revitalisasi Kota Lama Surabaya Jadi Fokus Hari Kedua ICAS 13

SURABAYA | Gelaran The 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) di hari ke-2 tetap berlangsung meriah. Rangkaian acara dimulai dengan diskusi meja bundar yang berlangsung pada Senin (29/7/2024).

ICAS 13 merupakan konferensi internasional dengan Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad (AIIOC) sebagai tuan rumah penyelenggara.

Acara diskusi dengan judul “Towards the Surabaya Old Town Heritage Revitalization Program: Aspects, Challenges, and Its Future” tersebut berlangsung di Gedung Pascasarjana UNAIR. Dr. Ikhsan SPsi MM yang merupakan Sekretaris Kota Surabaya hadir sebagai narasumber.

Beberapa peneliti dari International Institute for Asian Studies (IIAS) juga hadir, yaitu Adrian Perkasa dan Paul Rabe.

Hadir juga Lambert Grijns selaku Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Joella van Donkersgoed dari University of Luxembourg, Chee-Kien Lai dari National University of Singapore, Ying-kit Chan pemenang ICAS Book Prize 2023, dan Maulana Ibrahim dari Universitas Khairun Ternate sebagai peserta pada acara ini.

Membangun Kembali Kota Lama Surabaya

Ikhsan mengungkapkan bahwa Surabaya menjadi kota terbesar kedua di Indonesia. Tak ayal jika Surabaya terkenal dengan sejarah serta budaya yang sangat kental. “Surabaya memiliki 286 cagar budaya, dengan 10 kawasan cagar budaya termasuk Kota Lama Surabaya,” katanya.

Kota Lama Surabaya terdiri atas beberapa kawasan, yaitu Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berusaha untuk menjadikan Kota Lama Surabaya lebih hidup sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung.

“Bagaimana kami menggabungkan zona perdagangan dan jasa, perkantoran pemerintahan, tempat tinggal, dan ruang terbuka hijau dengan baik. Kami juga berusaha melakukan revitalisasi bangunan lama yang saat itu tidak terawat,” terangnya.

Gandeng Beberapa Mitra

Pemkot Surabaya tidak sendirian, beberapa mitra ikut bekerja sama dalam membangun kembali kota lama ini. Ikhsan juga berharap keberadaan Kota Lama Surabaya dapat terjaga. Oleh karena itu, perlu ada peran besar masyarakat.

“Kami mengundang banyak pihak untuk melakukan pengembangan kota lama bersama seperti pelaku usaha, masyarakat, hingga media. Kita harus menjaga apa yang kita bangun saat ini,” ungkapnya.

Tak lupa Ikhsan mengajak seluruh peserta ICAS 13 yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk menikmati segala rangkaian acara yang ada. Ia mengharapkan para tamu betah ketika berkeliling di sekitar Surabaya.

“Terima kasih atas kehadirannya di Surabaya. Mudah-mudahan betah dan senang berada di sini,” pungkasnya.

ICAS ke-13 berlangsung sejak Minggu (28/7/2024) hingga Kamis (1/8/2024). Seluruh jadwal rangkaian acara ICAS Ke-13 terdapat pada laman https://icas13.eventscribe.net atau Instagram @aiioc.unair.

 

(nugi)