BINTAN | Universitas Airlangga (UNAIR) kembali melanjutkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024. Tim Pengmas UNAIR meresmikan Monumen Telaga Biru dan instalasi tenaga Solar Cell di Telaga Biru, Desa Busung, Kabupaten Bintan pada Selasa (17/9/2024).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan sejak 2022. Dengan fokus pada pengembangan potensi wisata lokal berbasis masyarakat.
Peresmian dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Research, Innovation and Community Development Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih Dra MSi. Dalam sambutannya, Prof Nyoman mengungkapkan bahwa kegiatan ACDH merupakan bagian dari upaya universitas mendorong pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal.
“Telaga Biru, sebagai destinasi wisata yang masih diminati oleh wisatawan lokal maupun internasional, menjadi fokus perhatian kami. Kami berharap monumen ini serta penggunaan tenaga solar cell dapat lebih meningkatkan perekonomian Desa Busung melalui sektor pariwisata, serta membuka peluang kerja sama yang semakin multidisiplin ke depannya,” ujarnya.
Dukung Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Senada dengan Prof Nyoman, Koordinator ACHD Irfan Wahyudi SSos MComms PhD mengatakan, peresmian monumen dan tenaga solar cell menjadi simbol komitmen UNAIR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kami berharap ini dapat menjadi langkah awal menuju kontribusi yang lebih besar dalam memajukan potensi wisata Telaga Biru dan sekitarnya,” jelas Dosen FISIP UNAIR itu.
Selain peresmian monumen, instalasi tenaga solar cell juga menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata dan perekonomian lokal di Telaga Biru. Menurut Irfan, kawasan Telaga Biru kurang optimal dari segi aktivitas wisata pada sore hingga malam hari karena keterbatasan akses listrik.
“Banyak wisatawan itu yang hadir pada waktu sore hari bahkan untuk menikmati matahari tenggelam. Dan tempat yang menarik, ya, dari segi fotografi, Telaga Biru ini. Dengan hadirnya lampu penerangan dari solar cell, diharapkan akan menarik wisatawan untuk hadir dan juga pedagang yang ada sekitar situ, ya. Pedagang bisa berjualan lebih lama dan waktu wisata di Telaga Biru bisa semakin besar juga, terutama untuk sore dan malam hari,” terang Irfan.
Peresmian Monumen Telaga Biru dan instalasi solar cell merupakan kontribusi nyata UNAIR terhadap pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat. Irfan menjelaskan bahwa monumen ini akan menjadi ikon baru bagi Telaga Biru.
“Monumen ini bertuliskan ‘I Love Telaga Biru’ yang harapannya dapat menarik perhatian wisatawan yang gemar berfoto. Sehingga menjadi landmark baru yang memperkenalkan Telaga Biru sebagai destinasi wisata,” tambahnya.
Memasuki Tahun Ketiga
Program ACDH 2024 ini merupakan tahun ketiga UNAIR melakukan pengabdian di Bintan. Irfan menjelaskan, setiap tahun, program ini terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pada tahun sebelumnya, UNAIR telah melaksanakan kegiatan di Bintan dengan fokus pada promosi kesehatan, pengolahan produk perikanan, serta pengembangan budaya lokal.
“Kalau Bintan ini adalah pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang ada di di wilayah pesisir. Sedangkan di Batam adalah pengadaan masyarakat di wilayah masyarakat urban. Nah, ini yang kita alokasikan sehingga ada ekspansi terhadap pengmas itu sendiri dari segi wilayah dan juga dampak yang masyarakat rasakan,” ujarnya.
Dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah, universitas lokal, dan mitra internasional, UNAIR terus berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi dan wisata di Telaga Biru dan sekitarnya.
Peresmian Monumen Telaga Biru dan instalasi solar cell ini menandai langkah penting dalam perjalanan panjang UNAIR dalam mendukung pembangunan masyarakat lokal yang berkelanjutan.