Daerah  

Masih Marak! Bisnis Percaloan di Satpas SIM Cinere Depok dengan Tarif Tinggi

Satpas Pembantu Cinere.

DEPOK – Praktik percaloan di Satpas Cinere, Polres Metro Depok, kembali menjadi sorotan. Dugaan percaloan ini mencuat setelah pengakuan seorang pemohon SIM bernama Aril, warga Tanah Satriaal, Depok.

Aril mengungkapkan bahwa pada Kamis (10/12/2024), ia mendatangi Satpas Cinere untuk mengurus pembuatan SIM A. Setibanya di lokasi, ia langsung ditawari jasa pembuatan SIM oleh seorang oknum yang tidak dikenal, yang berjaga di depan area Satpas. Oknum tersebut menjamin bahwa proses pembuatan SIM akan “pasti jadi”.

Menurut pengakuan Aril, oknum itu menawarkan berbagai kemudahan, termasuk menghindari ujian teori dan praktik. “Saya ditawari langsung foto tanpa ujian, digaransi dapat SIM baru,” ujar Aril.

Awalnya, Aril mengaku tergiur dengan tawaran tersebut. Namun, setelah mengetahui tarif yang diminta, ia langsung menolak. “Saya diminta membayar Rp600.000 untuk SIM A. Karena uang saya tidak cukup, saya menolaknya,” jelasnya.

Dari pantauan awak media, praktik ini dilakukan secara terang-terangan. Beberapa pemohon SIM lainnya juga mengaku ditawari jasa serupa oleh oknum di sekitar Satpas SIM Cinere.

Seorang pemohon lain, Indra, mengaku memilih mengikuti prosedur resmi meski prosesnya lebih rumit. Ia hanya membayar Rp250.000 sesuai tarif resmi dan harus menjalani serangkaian ujian.

“Kalau melalui jalur resmi, biayanya Rp250.000. Jauh lebih murah dibanding calo yang meminta Rp600.000,” ujar Indra.

Namun, ia mengakui bahwa jalur resmi memerlukan usaha lebih besar. “Saya harus mengikuti ujian tiga kali. Teori pertama tidak lulus, baru lulus pada ujian kedua. Ujian praktik pun sampai dua kali gagal, baru lulus pada ujian ketiga,” tuturnya.

Praktik percaloan semacam ini jelas mencoreng integritas pelayanan publik. Aparat terkait harus segera bertindak tegas untuk membersihkan sistem dari ulah oknum yang merugikan masyarakat. (Zefferi)