TOJO UNA-UNA – Alwin Palalo, baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Erni Bajau, Ketua Umum DPP POSBI. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan hal-hal penting terkait pengembangan kepengurusan DPD dan DPC POSBI di Sulawesi Tengah.
Alwin Palalo memiliki latar belakang yang kaya dalam dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bawaslu Kabupaten Banggai dan Anggota KPU Kabupaten Banggai periode 2018 hingga 2023. Alwin lahir dari seorang ayah berdarah Bajo asal Desa Taipa, Kecamatan Sawah, Kabupaten Konawe Utara, yang hijrah ke Kabupaten Banggai, dan ibu yang berasal dari Lamala, Kabupaten Banggai.
Meski berasal dari keluarga yang sederhana, Alwin tidak gentar merantau ke Surabaya pada awal tahun 2002 untuk kuliah di salah satu universitas di Kota Pahlawan. Pada tahun 2005, ia pindah ke Banda Aceh untuk mengantar bantuan bagi korban gempa dan tsunami, sekaligus menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Sejak masa sekolah dan kuliah, Alwin aktif di berbagai organisasi, seperti PII dan HMI. Oleh karena itu, kehadiran organisasi POSBI menjadi kebanggaan tersendiri baginya, karena memberikan wadah bagi komunitas orang Bajo Nusantara untuk berhimpun dan memperjuangkan kesejahteraan serta kepentingan orang Bajo di seluruh Indonesia.
“Saya sangat bangga bisa bertemu dengan Ibu Erni Bajau, Ketua Umum POSBI. Sebagai Ketua, tentunya saya memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan organisasi ini agar dikenal luas dan berpengaruh di mata masyarakat,” ujar Alwin.
Menurutnya, bagi masyarakat Bajo dan keturunannya, penting untuk memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Alwin berharap ke depan, POSBI dapat terbentuk di semua tingkatan, termasuk di desa-desa tempat tinggal orang Bajo, sehingga potensi sumber daya manusia dan alam yang ada bisa lebih mudah diorganisir dan diberdayakan.
“POSBI juga harus dapat memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak Bajo yang kurang mampu namun memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Dengan demikian, orang Bajo tidak hanya dikenal sebagai nelayan atau pelaut, tetapi juga dapat berkiprah di bidang lain,” tambahnya.
Alwin juga menekankan pentingnya organisasi POSBI untuk ditata secara profesional dan modern, sehingga dapat menjadi mitra yang kredibel bagi pemerintah, khususnya dalam hal data kekayaan alam laut, budidaya hasil laut, dan pariwisata berbasis maritim.
Banyak potensi yang dapat dikembangkan dari suku Bajo Nusantara, terutama di Sulawesi Tengah, dalam hal menjaga kelestarian laut, menciptakan pariwisata berbasis pesisir, dan budidaya hasil laut. Semua ini akan lebih efektif jika diorganisir melalui wadah yang tepat, yaitu POSBI.
“Harapan saya, organisasi ini dapat tertata dengan baik dan memiliki kepengurusan di semua wilayah desa Bajo yang ada di Indonesia. Ke depan, POSBI dapat bermitra dengan pemerintah setempat, terutama yang berkaitan dengan sektor kelautan,” tutup Alwin Palalo.
Penulis: Dirham