KETAPANG – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, dan Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, menghadiri penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian kepada Brigade Pangan Kabupaten Ketapang pada Kamis (6/3/2025) di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Ketapang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Brigade Pangan. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Ketapang ini turut dihadiri Forkopimda Ketapang, kepala OPD terkait, camat setempat, perwakilan perusahaan, serta para anggota Brigade Pangan.
Bupati Ketapang dalam sambutannya mengapresiasi upaya Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan dalam mendukung para petani untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi.
“Program ini sejalan dengan arahan Presiden, yang menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas nasional. Dari hasil pertemuan kami di Magelang, Presiden, para menteri, Panglima TNI, Kapolri, hingga Jaksa Agung meminta agar seluruh jajaran pemerintahan mendukung penuh program ini,” ujar Bupati.
Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan harus menjadi fokus utama, dan Indonesia harus berupaya mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
“Ketapang memiliki luas wilayah terbesar ketiga di Indonesia, maka sudah seharusnya kita memiliki visi untuk mencapai swasembada pangan,” katanya.
Bupati juga menekankan bahwa pembangunan sektor pertanian bukan hanya tanggung jawab petani, tetapi tugas bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
“Kita harus bahu-membahu agar sektor pertanian terus berkembang. Saya juga berterima kasih kepada TNI-Polri yang ikut mengawal kegiatan pertanian, serta Bulog yang berperan dalam menyerap hasil panen petani,” tambahnya.
Bupati berpesan kepada para manajer Brigade Pangan dan seluruh anggotanya untuk mengelola kegiatan pertanian dengan cara yang modern dan efisien. Ia juga meminta dukungan dari kelompok tani, gabungan kelompok tani, kepala desa, serta camat untuk bersama-sama mewujudkan swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan.
“Brigade Pangan harus segera menyelesaikan perjanjian kerja sama dengan para petani. Bagi yang belum menyelesaikannya, mohon segera dituntaskan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam program ini bekerja dengan profesionalisme dan integritas.
“Saya berharap semua pihak bekerja serius dan tidak mempersulit program pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hindari konflik kepentingan, terutama bagi pejabat struktural yang menangani kegiatan fisik. Jika ada yang menghambat atau mengambil keuntungan pribadi, kami akan menindak tegas sesuai aturan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Sikat, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada insan pertanian serta mendukung pengembangan pertanian modern melalui penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
“Brigade Pangan adalah kelompok petani milenial yang menjadi penggerak budidaya tanaman padi secara modern. Pemerintah pusat telah merancang agar kelompok ini didukung dengan alat dan mesin pertanian canggih guna memperlancar usaha mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dengan luas lahan olahan mencapai 8.768 hektare, Kabupaten Ketapang perlu membentuk 44 brigade pangan, di mana setiap brigade mengelola sekitar 200 hektare lahan.
“Saat ini, Kementerian Pertanian telah menyalurkan alsintan ke Kabupaten Ketapang untuk Brigade Pangan, terdiri dari 12 unit combine harvester (mesin panen padi), 12 unit traktor roda empat, dan 24 unit traktor roda dua,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, Bupati dan Wakil Bupati bersama Forkopimda Ketapang juga mengunjungi pameran hasil pertanian yang ditampilkan di berbagai stan. Perhatian para undangan pun tertuju pada parade traktor roda empat yang digelar di sekitar lokasi acara.
Momen menarik terjadi ketika Wakil Bupati Ketapang ikut naik ke atas traktor, mengundang senyum dan antusiasme dari para undangan yang hadir. (Sukardi)