BANGGAI KEPULAUAN – Proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kalumbatan, yang berada di bawah naungan Yayasan Karya Sama Membangun (YKSM), Desa Kalumbatan, Kecamatan Totikum Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan, berlangsung dalam kondisi penuh kekhawatiran.
Pasalnya, bangunan sekolah yang digunakan oleh 62 siswa dan 14 guru tersebut sudah reyot dan terancam ambruk sewaktu-waktu. Parahnya, kerusakan ini telah berlangsung selama 10 tahun tanpa perbaikan.
Kepala MTs YKSM Kalumbatan, Sardin Selong, S.Pd.I, mengungkapkan bahwa kondisi ruang belajar yang digunakan saat ini sangat memprihatinkan.
“Benar, gedung sekolah kami dalam kondisi rusak parah. Saat ini, kami masih menggunakan bagian tengah gedung, dengan dua ruang kelas yang dipakai secara bergantian oleh siswa kelas 7 dan 8,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Menurut Sardin, sejak tahun 2020, pihaknya telah berulang kali mengajukan proposal permohonan rehabilitasi ke Kementerian Agama maupun Pemerintah Daerah (Pemda), namun hingga kini belum ada realisasi.
“Khususnya di Pemda, mereka selalu menyebut terkendala regulasi. Padahal, setiap tahun ada beberapa MTs swasta yang mendapatkan bantuan rehabilitasi dari Pemda. Karena itu, saya tetap mengajukan proposal ke dinas terkait,” jelasnya.
Pada tahun 2024, harapan sempat muncul ketika salah satu anggota DPRD mengusulkan dana aspirasi (pokir) untuk perbaikan sekolah. Namun, usulan tersebut ditolak oleh dinas terkait dengan alasan regulasi, sehingga dana akhirnya dialihkan ke sekolah dasar negeri.
Sardin menegaskan bahwa kondisi sekolahnya sudah sangat mengkhawatirkan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa jika terus dibiarkan tanpa perbaikan.
“Kami sangat berharap perhatian dari Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk segera mengambil tindakan. Kami membutuhkan gedung sekolah yang layak agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman,” harapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah terkait kelanjutan permohonan rehabilitasi sekolah tersebut. (Dirham)