KETAPANG – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, mengunjungi Kecamatan Sandai dalam rangka buka puasa bersama dan silaturahmi dengan masyarakat setempat.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan yang juga menjadi momentum bagi Bupati untuk menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat dalam Pilkada 27 November 2024.
“Kunjungan ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Sandai yang telah mendukung saya dan Pak Jamhuri. Kami tidak bisa membalasnya satu per satu, tetapi kami berkomitmen untuk membawa Ketapang lebih maju dan sejahtera,” ujar Alexander Wilyo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menegaskan komitmennya dalam membangun infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti jalan, jembatan, air bersih, penerangan, telekomunikasi, pendidikan, serta layanan kesehatan. Ia juga memastikan bahwa Rumah Sakit Sandai akan difungsikan dalam waktu satu tahun ke depan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, termasuk program BPJS Kesehatan gratis.
Selain itu, pembangunan Masjid Sultan Zainudin Sandai dan rumah ibadah lainnya juga menjadi prioritas dalam periode kepemimpinannya. Infrastruktur jalan di Tanah Merah, Sumber Oriangan, dan Pangkalan Teluk pun akan dituntaskan.
“Saya berkomitmen menjadi pemimpin bagi semua suku dan agama. Mari kita bergotong royong membangun Ketapang, menjaga keamanan, kedamaian, serta menjadikannya rumah besar bagi kita semua,” tambahnya.
Sebagai bagian dari Safari Ramadan, Bupati menyerahkan bantuan beras sebanyak dua ton kepada pengurus masjid dan surau di Kecamatan Sandai, serta santunan jaminan kematian kepada ahli waris tenaga kerja rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan buka puasa bersama ini dilaksanakan di kediaman Rinto, Sandai, pada Kamis (13/3/2025). Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Panitia, Rino, serta tim relawan dan berbagai paguyuban etnis yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
Acara turut dihadiri oleh Forkopimcam, kepala OPD, Kabag Kersa, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, para alim ulama, tim relawan, serta ketua-ketua paguyuban etnis.
(Sukardi)
