KETAPANG – Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) bersama Koperasi Mandiri Pematang Gadung Sejahtera (KMPGS) resmi meluncurkan usaha perikanan nila berbasis koperasi melalui kegiatan “Tebar Benih Ikan” di Desa Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun mata pencaharian berkelanjutan serta memperkuat kemandirian usaha masyarakat desa.
Pembentukan KMPGS merupakan bagian dari upaya mendorong sistem ekonomi berbasis komunitas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejak 2024, YIARI bersama masyarakat Desa Pematang Gadung telah merancang dan mendirikan koperasi ini, yang kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-0003874.AH.01.29 Tahun 2024. KMPGS bergerak di bidang serba usaha dan dirancang untuk memberikan manfaat ekonomi langsung bagi anggotanya, yang saat ini berjumlah 23 orang.
Dalam kajian yang dilakukan, YIARI melihat bahwa Desa Pematang Gadung memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mendukung pengembangan usaha perikanan. Berdasarkan hal tersebut, koperasi merancang usaha budidaya ikan nila menggunakan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Batang Sungai Pesaguan. Program ini telah dipersiapkan sejak akhir 2024 dan mulai diimplementasikan pada 2025 dengan skema permodalan bergulir, di mana modal awal yang diperoleh dari donatur akan dikelola oleh koperasi untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.
Pada tahap awal, telah disiapkan dua unit KJA dengan kapasitas 4.000 ekor ikan nila. Usaha ini dijalankan oleh empat anggota koperasi sebagai pelaku usaha, dengan dukungan penuh dari pengurus koperasi serta pendampingan dari YIARI. Model usaha ini tidak hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga mengedukasi masyarakat dalam mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan.
Peluncuran usaha koperasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Camat Matan Hilir Selatan, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Ketapang Selatan, Bhabinkamtibmas Matan Hilir Selatan, anggota The Power of Mama, perwakilan masyarakat Desa Pematang Gadung, Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pematang Gadung, serta Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Pematang Gadung. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa yang berbasis komunitas dan sumber daya lokal.
Ketua Umum YIARI dalam sambutannya menegaskan bahwa koperasi ini diharapkan menjadi pilar utama dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat desa.
“Melalui koperasi, kami berharap dapat membangun kemandirian ekonomi bagi kelompok dampingan kami secara khusus, serta masyarakat desa secara umum,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya model usaha yang berkelanjutan agar anggota koperasi tidak hanya memperoleh penghasilan, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang kuat dan berdampak jangka panjang.
“Harapan kami, koperasi ini bisa menjadi contoh bagaimana komunitas dapat mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua KMPGS, Ilyas, menyampaikan optimismenya terhadap koperasi ini.
“Dengan adanya KMPGS, kami merasa lebih yakin dalam menjalankan usaha perikanan. Kami tidak hanya mendapatkan dukungan modal, tetapi juga pelatihan dan pendampingan dalam mengelola usaha dengan lebih baik. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mandiri dan tidak hanya bergantung pada pekerjaan serabutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pematang Gadung, Sahdimin, memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan YIARI dan seluruh mitra dalam mewujudkan program budidaya perikanan berbasis masyarakat ini.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari YIARI dan seluruh mitra yang telah membantu mewujudkan program budidaya perikanan di Desa Pematang Gadung. Ini bukan sekadar menebar benih ikan nila, tetapi juga menanam harapan bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa kami. Kami berharap program ini terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga,” papar Sahdimin.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang telah hadir dalam kegiatan ini.
“Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mitra pembangunan dapat mendorong perekonomian desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Harapan kami, kolaborasi ini bisa semakin kuat dengan pendampingan teknis serta akses pasar guna meningkatkan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Sahdimin.
Dengan langkah awal ini, YIARI dan KMPGS bersama masyarakat Pematang Gadung optimistis bahwa usaha perikanan nila berbasis koperasi dapat menjadi contoh keberhasilan ekonomi berbasis komunitas. Ke depan, koperasi ini diharapkan terus berkembang dengan berbagai inisiatif usaha lain yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
(Sukardi)