SITUBONDO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung pasar pangan murah yang digelar Pemprov Jatim di Masjid Besar Mizabul Yaqin, Situbondo, Senin (24/3/2025). Pasar murah ini digelar untuk menekan lonjakan harga bahan pokok menjelang Lebaran sekaligus memudahkan masyarakat mendapatkan sembako dengan harga lebih terjangkau.
Didampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Kadisperindag Jatim Iwan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno, serta Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, Khofifah mengapresiasi antusiasme masyarakat yang menyerbu pasar murah ini.
“Alhamdulillah banyak masyarakat yang menyambut gembira adanya pasar murah ini. Karena bahan pokok yang kita sediakan lebih murah dibandingkan harga pasar,” ujar Khofifah.
Setibanya di lokasi, Khofifah mengecek langsung stok sembako yang dijual dan membagikan beras serta telur kepada ibu-ibu. Ia juga berdialog dengan warga terkait selisih harga antara pasar umum dan pasar murah ini.
“Harga telur, beras, gula, dan minyak goreng di luar berapa? Kalau di sini jauh lebih terjangkau. Ini untuk meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Pasar pangan murah ini digelar di 38 titik di Jawa Timur sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok yang cenderung naik jelang Lebaran. Beberapa harga komoditas yang ditawarkan lebih murah dibandingkan harga pasar, antara lain:
Gula pasir: Pasar umum Rp16.500/kg, pasar murah Rp14.000/kg
Minyak goreng (Minyak Kita): Pasar umum Rp16.500/liter, pasar murah Rp13.000/liter
Cabai: Pasar umum Rp85.000–90.000/kg, pasar murah Rp70.000/kg
Untuk di Situbondo, harga bahan pokok juga masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), misalnya:
Beras Premium: Pasar Rp14.500/kg, HET Rp14.900/kg
Beras Medium: Pasar Rp12.666/kg, HET Rp12.500/kg
Minyak Kita: Pasar Rp15.333/liter, HET Rp15.700/liter
Gula pasir: Pasar Rp16.666/kg, HET Rp17.500/kg
Telur ayam ras: Pasar Rp26.666/kg, HET Rp30.000/kg
Khofifah memastikan ketersediaan stok pangan dan distribusi selama Ramadan hingga Lebaran tetap aman. Ia menegaskan bahwa kendaraan pengangkut bahan pangan akan mendapat pengecualian dari larangan operasional saat H- dan H+ Lebaran agar pasokan tetap lancar.
“Mendapat pengecualian untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar. Semoga yang mudik bisa berangkat dan pulang dengan bahagia,” katanya.
Pasar murah ini mendapat sambutan positif dari warga. Sujana (22), seorang ibu rumah tangga, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah karena harga sembako sering naik saat Ramadan.
“Hadirnya pasar murah sangat membantu. Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sri Astuti (38), yang merasa kehadiran pasar murah sangat dinantikan oleh masyarakat.
“Kegiatan seperti ini sangat ditunggu, terbukti masyarakat berbondong-bondong membeli beras, minyak, telur, gula, dan bumbu dapur. Terima kasih,” ucapnya.