JAKARTA – PLN Nusantara Power (PLN NP) tampil sebagai peserta utama dalam ajang bergengsi Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 yang digelar di Jakarta. Dalam forum internasional ini, PLN NP memamerkan empat inovasi unggulan yang memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi bersih, yakni Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG), Hydrogen Refueling Station, mobil hybrid berbahan bakar hidrogen H-E Nusantara, dan teknologi produksi Green Hydrogen.
GHES 2025 dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Selasa (15/4) sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan ekosistem hidrogen nasional. Acara ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, di mana hidrogen dipandang sebagai solusi kunci dalam dekarbonisasi sektor industri dan transportasi.
“Pengembangan hidrogen harus mendukung visi Presiden terkait kedaulatan energi. Ini dapat didorong melalui program hilirisasi yang menjadi fokus pemerintah,” ujar Bahlil. Ia juga menekankan bahwa dalam satu dekade ke depan, produksi gas Indonesia diproyeksikan meningkat dua kali lipat, dan akan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri serta hilirisasi termasuk pengembangan hidrogen.
PLN NP menjadi perusahaan pelat merah yang aktif mendorong ekosistem hidrogen di Indonesia. Pada 2023, perusahaan ini mencatat sejarah sebagai pelopor Green Hydrogen Plant pertama di Indonesia, berlokasi di kawasan PLTGU Muara Karang. PLN NP juga mengembangkan mobil hybrid hidrogen-listrik pertama di Tanah Air, H-E Nusantara, serta melakukan uji coba pemanfaatan hidrogen untuk pembangkit listrik di Gili Ketapang.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa inovasi yang dilakukan bukan sekadar konsep, namun bentuk nyata komitmen menuju NZE 2060.
“Inovasi hidrogen kami bukan hanya wacana, tapi bukti nyata menuju NZE 2060. GHES 2025 adalah momen strategis untuk memperluas kolaborasi global,” ujarnya.
Dalam pameran GHES 2025, PLN NP menampilkan HFCG berkapasitas 100 kVA yang sebelumnya sukses menyuplai listrik bebas emisi dalam PLN Electric Run 2024 dan beberapa event nasional lainnya. Teknologi ini tercatat mampu menurunkan emisi karbon hingga 14 ton CO₂.
H-E Nusantara, mobil hybrid hasil kolaborasi PLN NP dan ITS, mampu menempuh jarak 270 km dan hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk pengisian ulang hidrogen. Sementara Green Hydrogen Plant (GHP) di Muara Karang memproduksi 95 ton hidrogen hijau per tahun yang digunakan sebagai pendingin generator dan kebutuhan lainnya.
GHES 2025 yang berlangsung pada 15–17 April di Jakarta International Convention Center (JICC), diselenggarakan oleh Indonesia Fuelcell and Hydrogen Energy (IFHE). Acara ini menghadirkan konferensi, pameran, business matching, dan uji coba kendaraan hidrogen.
Forum ini membahas berbagai isu strategis seperti kebijakan dan roadmap hidrogen nasional, peluang investasi hidrogen bersih, serta ambisi perusahaan global dalam membangun pasar hidrogen dunia. Melalui kolaborasi lintas sektor, GHES 2025 diharapkan menjadi akselerator dalam mewujudkan transisi energi bersih Indonesia.