PACITAN – Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan terus ditunjukkan PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui Unit Pembangkitan (UP) Pacitan dengan mendukung pengembangan destinasi wisata Sungai Maron di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Tak hanya mempercantik kawasan, PLN NP mengusung konsep wisata berkelanjutan yang ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari PLTU Pacitan sebagai bahan pembangunan infrastruktur wisata.
Sepanjang 2024, sekitar 10.000 ton FABA telah digunakan untuk membangun jalan paving block, gapura, loket tiket, dan papan penunjuk arah. Langkah ini menjadi bagian dari penerapan ekonomi sirkular yang dikembangkan PLN NP, sekaligus menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan limbah pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan inisiatif ini merupakan bentuk nyata tanggung jawab lingkungan sekaligus investasi sosial jangka panjang.
“Melalui pemanfaatan FABA dan pengembangan wisata Sungai Maron secara berkelanjutan, kami ingin menunjukkan bahwa energi dan pariwisata dapat berjalan selaras untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ujar Ruly, (30/04/25) Rabu.
Sungai Maron, yang dikenal sebagai “Amazon-nya Indonesia”, menawarkan keindahan alam dengan pesona susur sungai. Namun, kawasan ini masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, minimnya pengelolaan sampah, serta rendahnya nilai tambah produk lokal.
Menjawab tantangan tersebut, PLN NP UP Pacitan tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menggulirkan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Program CSR yang dijalankan mencakup pelatihan pengelolaan sampah organik dan anorganik, digital marketing, rescue wisata air, peningkatan kualitas produk olahan lokal, serta edukasi keuangan dan perizinan BPOM. Selain itu, PLN NP juga turut mendorong pelestarian budaya lokal dan keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar.
Konsep wisata berkelanjutan yang diusung mencakup pertimbangan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari penggunaan energi terbarukan hingga konservasi keanekaragaman hayati, semua aspek dikelola secara terpadu agar wisata dapat tumbuh tanpa mengorbankan masa depan.
Dengan kolaborasi erat antara PLN NP dan masyarakat, Sungai Maron diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara energi, lingkungan, dan pariwisata dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.