Peringati Hardiknas 2025, Kak Seto Ajak Orang Tua Didik Anak dengan Cinta dan Empati

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Kak Seto Mulyadi kembali mengingatkan pentingnya pendidikan yang berpusat pada anak. Melalui seminar bertajuk “Mendidik dengan Cinta” yang digelar Talk show web binar bersama Kak Seto pada tanggal 16 Mei 2025 .mengajak para orang tua dan pendidik untuk mengedepankan pendekatan empatik dan penuh kasih sayang dalam membesarkan anak.

Menurut Kak Seto, pola pendidikan yang keras dan otoriter tak lagi relevan dengan kebutuhan zaman. “Anak-anak bukan robot yang bisa diatur semaunya. Mereka punya hati, punya rasa. Mereka perlu didengarkan, bukan hanya disuruh,” ujar Kak Seto dalam pidatonya.

Masalah: Pola Asuh Otoriter Masih Marak

Masih banyak anak di Indonesia yang tumbuh dalam tekanan, baik secara fisik maupun mental, karena pola asuh lama yang mengedepankan disiplin kaku. Ini berpotensi menimbulkan trauma, rendah diri, hingga kenakalan remaja.

Solusi: Mendidik dengan Cinta

Kak Seto menyampaikan beberapa solusi mendidik anak secara positif:

  1. Dengarkan Suara Anak
    Anak perlu diberi ruang untuk mengutarakan pendapat. Dengan merasa dihargai, anak akan lebih terbuka dan percaya pada orang tuanya.
  2. Hindari Kekerasan Fisik dan Verbal
    Kekerasan hanya akan melukai hati anak dan menghancurkan kepercayaan dirinya. Kak Seto menekankan pentingnya komunikasi yang lembut dan sabar.
  3. Jadilah Sahabat Anak
    “Orang tua bukan bos, tapi sahabat. Ajak anak berdiskusi, bukan hanya memberi perintah,” tutur Kak Seto.
  4. Fasilitasi Minat dan Bakat Anak
    Setiap anak unik. Orang tua diimbau untuk mendukung minat anak, bukan memaksakan impian yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
  5. Bangun Lingkungan Belajar yang Menyenangkan
    Baik di rumah maupun di sekolah, anak harus merasa aman dan bahagia. Pembelajaran yang menyenangkan terbukti lebih efektif dalam membangun karakter anak.

Pesan Kak Seto untuk Orang Tua Indonesia

“Hardiknas bukan sekadar peringatan seremonial. Ini momen refleksi bagi kita semua, terutama para orang tua. Mari kita mulai dari rumah, dengan kasih sayang, mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan berakhlak mulia.” [Zefferi]