BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membocorkan rencana lokasi barak militer yang akan digunakan untuk membina siswa bermasalah, menyusul Keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tentang pembinaan siswa nakal melalui pendekatan militer.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan bahwa salah satu lokasi yang dipertimbangkan berada di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor.
“Tempatnya sudah ada dan berada di perbatasan Kabupaten Bogor,” ujar Rudy kepada awak media pada Senin, 9 Juni 2025.
Namun, menurutnya, masih ada beberapa opsi lain yang tengah dikaji, mengingat wilayah Kabupaten Bogor menjadi lokasi sejumlah institusi militer besar.
“Kebetulan Kabupaten Bogor itu menjadi tempat beberapa institusi militer, bukan hanya satu. Ada Divisi Infanteri 1 Kostrad, Batalyon 328, Batalyon Kopassus, dan Yonbekang,” ungkap Rudy.
Meski demikian, Rudy belum dapat memastikan kapan program pembinaan siswa nakal di barak militer ini akan mulai diterapkan. Ia menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan kajian mendalam bersama pemangku kepentingan terkait.
“Hingga saat ini saya masih mengulas aturan-aturan yang berkaitan dengan pembinaan siswa melalui pendekatan militer. Tentu kita ingin bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Bogor,” katanya.
Rudy juga menekankan bahwa setiap kebijakan yang diambil akan dikaji bersama dan melibatkan berbagai pihak agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat.
Jika merujuk pada pernyataan Rudy sebelumnya, salah satu lokasi yang paling memungkinkan adalah markas Divisi Infanteri 1 Kostrad di Cilodong, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah lokasi tersebut yang akan digunakan untuk program ini.
Program ini masih dalam tahap pembahasan dan menunggu keputusan final dari Pemkab Bogor bersama pihak-pihak terkait. (M Rojai)