Unair Naik ke Peringkat 287 Dunia versi QS WUR

SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) kembali mencatatkan sejarah gemilang dalam kancah pendidikan tinggi dunia. Setelah tahun lalu menempati posisi ke-308 dunia versi QS World University Rankings (QS WUR), tahun ini Unair berhasil naik signifikan ke peringkat 287 dunia.

“Ini berarti Unair berhasil membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing tinggi di tingkat global,” ujar Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., saat sesi konferensi pers di Unair, Kamis (19/6/2025).

Lonjakan 21 peringkat ini menandai pencapaian tertinggi Unair sejak pertama kali berpartisipasi dalam pemeringkatan QS WUR. “Kenaikan ini menjadi bukti nyata kemajuan signifikan yang diraih Unair dalam lima tahun terakhir,” tambahnya.

Perjalanan Unair menuju 300 besar dunia bukanlah proses instan. Pada 2020, Unair masih berada di rentang peringkat 651–700. Kemudian perlahan meningkat hingga mencapai posisi 400 besar pada 2023. Kini, pada 2025, Unair berhasil menembus peringkat 287 dunia—pencapaian terbaik sepanjang sejarahnya.

“Perjalanan ini merupakan hasil dari strategi jangka panjang, kerja kolektif, dan tentunya doa dari seluruh civitas akademika,” jelas Prof. Madyan.

Salah satu faktor kunci keberhasilan tersebut adalah peningkatan signifikan dalam jumlah publikasi ilmiah. “Pada 2015, publikasi Scopus kita hanya 140 per tahun. Kini telah mencapai 3.200 publikasi per tahun. Lonjakan ini berdampak langsung pada peningkatan jumlah guru besar dan reputasi akademik Unair,” jelasnya.

Lebih membanggakan lagi, Unair berhasil masuk peringkat 78 dunia dalam indikator employer reputation atau persepsi industri terhadap kualitas lulusan. “Hal ini membuktikan bahwa lulusan Unair dinilai kompeten, siap kerja, dan unggul dalam persaingan global,” tegas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

Prof. Madyan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika, serta penghormatan kepada Rektor sebelumnya, Prof. Mohammad Nasih, atas kepemimpinan yang kuat dan transformatif. “Capaian ini adalah hasil estafet kepemimpinan dan kerja keras semua pihak. Ini adalah milik kita bersama,” ucapnya.

Sebagai penutup, Prof. Madyan menegaskan bahwa capaian ini bukanlah akhir dari perjalanan Unair. “Peringkat adalah refleksi dari proses internal yang konsisten dan berkelanjutan. Tujuan utama tetaplah kontribusi Unair bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan peradaban,” tandasnya