Tanpa Tiket Masuk, Park Shanghai Pakuwon City Mall Siap Jadi Magnet Wisata Baru di Surabaya

Caption : Pakuwon City Mall Surabaya hadirkan destinasi wisata Park Shanghai yang menggabungkan kombinasi kuliner kekinian dan arsitektur Tiongkok. (Foto:Nugi/Indonesiakini.id)

SURABAYA – Sebuah destinasi baru hadir di Surabaya Timur, menggabungkan wisata kuliner, hiburan, dan nuansa oriental khas Tiongkok dalam satu kawasan terbuka bernama Park Shanghai. Bertempat di area samping Pakuwon City Mall (PCM), kawasan ini resmi dibuka untuk umum mulai Rabu, 2 Juli 2025, dan yang paling menarik: pengunjung tak perlu membayar tiket masuk.

Mengusung konsep ruang terbuka yang ramah bagi semua kalangan, Park Shanghai menyulap lahan seluas 2 hektare menjadi tempat berkumpul yang atraktif dan nyaman. Suasana khas negeri tirai bambu langsung terasa lewat arsitektur yang didominasi elemen oriental, seperti pagoda ikonik, gerbang keberuntungan “Gate of Prosperity”, hingga ornamen-ornamen Tiongkok yang kental.

“Mulai hari ini kita buka untuk publik. Pagar BRC yang dulu menutup area PCM pun sudah kita bongkar agar lebih terbuka dan mengundang semua orang datang,” terang Sutandi Purnomosidi, Direktur Marketing Pakuwon Group, dalam sesi soft opening.

Lebih dari sekadar tempat nongkrong, Park Shanghai menghadirkan kurang lebih 50 tenant UMKM serta 8 tenant besar yang menyajikan ragam kuliner – dari Chinese food, menu lokal, hingga jajanan kekinian. Sekitar 70 persen tenant menyajikan makanan no pork no lard, menjadikannya pilihan yang ramah bagi pengunjung dari berbagai latar belakang.

 

“Tenant besar di sini rata-rata luasnya 250 meter persegi. Kami hadirkan brand-brand baru yang belum ada di Surabaya, dengan harga terjangkau mulai Rp20 ribuan,” ujar Sutandi.

Selain menyuguhkan aneka rasa, Park Shanghai juga dirancang sebagai pusat hiburan terbuka. Pengunjung akan disuguhi live music setiap hari, karaoke terbuka, hingga pertunjukan kembang api setiap Sabtu malam. Agenda hiburan dirancang variatif, dari Senin hingga Minggu, agar kawasan ini selalu hidup dan dinamis.

“Konsep kami bukan sekadar tempat makan, tapi ruang publik yang hidup dan menyenangkan,” tambah Sutandi.

Dengan desain tematik yang kuat dan lokasi yang strategis berdampingan dengan PCM, kawasan ini ditargetkan mampu menarik 5.000 hingga 10.000 pengunjung di hari biasa, dan bisa melonjak hingga 60.000 saat akhir pekan atau saat ada event besar. Dalam skala tahunan, Pakuwon Group menargetkan kunjungan mencapai 3 juta orang.

Pemilihan tema “Shanghai” disebut sebagai pilihan yang paling relevan bagi masyarakat Surabaya. Selain budaya dan kulinernya yang sudah akrab, banyak menu Chinese food di kawasan ini yang disajikan tanpa daging babi maupun lemak babi, menjadikannya lebih inklusif.

“Kami sempat mempertimbangkan tema Korea atau Jepang, tapi akhirnya Shanghai dipilih karena lebih dekat dengan selera dan budaya warga Surabaya,” jelas Sutandi.

Meski saat ini sudah dibuka untuk umum, Pakuwon Group masih menyiapkan grand launching Park Shanghai yang akan digelar sekitar pertengahan Agustus 2025, dengan berbagai acara spesial dan kejutan tambahan.

Dengan atmosfer oriental, sajian kuliner yang menggoda, serta hiburan setiap hari – Park Shanghai siap menjadi ikon wisata baru di Surabaya Timur, dan diprediksi tak hanya menarik minat warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar kota.