BISNIS  

Dorong Efisiensi Logistik, TPS Perkenalkan Sistem Booking Kedatangan Truk

SURABAYA – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menyosialisasikan uji coba Terminal Booking System (TBS) kepada para pengguna jasa dan sejumlah asosiasi mitra strategis, Kamis (3/7/2025).

Sosialisasi yang digelar di Java Meeting Room TPS ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif stakeholder dalam mendukung sistem baru yang mendorong kelancaran arus logistik nasional.

Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari berbagai asosiasi pengguna jasa seperti ALFI, GPEI, GINSI, ORGANDA, APTRINDO, dan LOGINDO. Kehadiran mereka menunjukkan keterlibatan aktif pelanggan dalam proses transformasi layanan terminal.

TBS merupakan sistem penjadwalan kedatangan truk berbasis pembagian time slot. Sistem ini dirancang untuk mengatur arus kendaraan ke terminal secara merata dan terkendali, mengurangi antrean pada jam-jam sibuk, mempercepat pelayanan, dan menurunkan biaya logistik.

Dengan implementasi TBS, waktu tunggu truk di terminal atau Truck Round Time (TRT) dari gate in hingga gate out diharapkan dapat berkurang signifikan. Efisiensi ini akan memberi dampak positif terhadap kelancaran operasional dan efektivitas pengelolaan armada para pelaku logistik.

Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut, dan Kepelabuhanan KSOP Utama Tanjung Perak, Nanang Afandi, menyampaikan dukungan penuh atas penerapan sistem ini. “Sambutan TPS terhadap TBS sangat positif. Kami mengimbau pelaku logistik untuk menyesuaikan jam operasionalnya dengan layanan terminal 24/7 demi mendukung efisiensi distribusi nasional,” ujarnya.

Nanang juga menekankan bahwa TBS merupakan bagian penting dari konsep terminal modern. “Pola kedatangan truk bisa lebih merata dan tidak menumpuk di jam padat seperti pukul 16.00–24.00. Ini akan mempercepat layanan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jasa,” tegasnya.

Uji coba TBS akan dimulai pada Senin (7/7/2025) pukul 09.00 WIB. Dalam fase awal ini, pembagian time slot disesuaikan dari semula 8 jam menjadi 4 jam. Uji coba ini menjadi langkah awal untuk membiasakan seluruh stakeholder dengan sistem baru, termasuk penyediaan helpdesk sebagai kanal komunikasi jika terjadi kendala teknis maupun operasional.

Ketua DPW ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono, menyambut baik inisiatif TPS. “TBS adalah sistem yang patut kita dukung bersama karena jelas tujuannya: meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan logistik,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Ketua DPC APTRINDO Surabaya, Wayan Sumadita, dan Ketua Klub LOGINDO Jatim, Christin Adni Susilowati. “TBS memberi banyak manfaat bagi kami sebagai pelaku usaha angkutan barang,” kata Wayan. “Kami percaya sistem ini akan mengurangi antrean, mempercepat proses bongkar muat, dan mendukung efisiensi pelabuhan,” tambah Christin.

TPS juga menyiagakan layanan Customer Service 24/7 selama masa uji coba. Pengguna jasa dapat menghubungi (031) 320 2020 atau email ke [email protected] jika menemukan kendala.

Sebagai operator terminal peti kemas internasional dan domestik, TPS terus berinovasi dalam peningkatan layanan. Sepanjang 2024, arus peti kemas TPS tercatat sebanyak 1.584.774 TEUs, dan hingga semester I/2025 telah mencapai 768.518 TEUs. TPS juga mempertahankan dominasi pasar internasional di Pelabuhan Tanjung Perak dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 83%.