BANGKA – SMK Negeri 1 Sungailiat mengadakan kegiatan Pembinaan Kerohanian Agama Buddha yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Indra Gautama Putra, S.Dt.B, penyuluh Agama Buddha dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka dan didampingi Ratman, S.Pd.B, selaku guru Pendidikan Agama Buddha di sekolah tersebut.
Tema dari kegiatan ini adalah “Remaja Buddhis Memahami Pancasila Sila Buddhis Dalam Menjalani Pergaulan Remaja.” yang berlangsung pada hari Jum’at (31/10/2025) bertempat di halaman sekolah SMKN 1 Sungailiat.
Tema ini diangkat untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman siswa Buddhis agar dapat menjadikan nilai-nilai moral Buddhis sebagai pedoman dalam berperilaku di tengah pergaulan modern saat ini.
Dalam penyampaiannya, Indra Gautama Putra, S.Dt.B menjelaskan pentingnya penerapan Pancasila Buddhis — yaitu lima sila (Pañcasīla) — sebagai landasan moral dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja yang tengah menghadapi tantangan pergaulan di era digital.
Lima sila tersebut meliputi:
1. Tidak membunuh makhluk hidup.
2. Tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
3. Tidak berbuat asusila.
4. Tidak berkata bohong.
5. Tidak mengkonsumsi minuman yang memabukkan dan merusak kesadaran.
“Lima sila ajaran Buddha harus dilaksanakan dengan baik. Jika lima sila ini dipahami dan dijalankan dengan baik, remaja Buddhis akan memiliki karakter yang kuat, bijak dalam berteman, serta mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik dalam pergaulan,” ungkap narasumber
Indra juga berharap, melalui kegiatan ini para remaja Buddhis semakin memahami makna Pancasila Buddhis dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Guru Agama Buddha SMKN 1 Sungailiat, Ratman, S.Pd.B, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa agar tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kokoh.
Ia berharap pembinaan kerohanian ini dapat menjadi kegiatan rutin disekolahnya guna memperkuat keimanan dan pengamalan ajaran Buddha di lingkungan sekolah.
Kegiatan berjalan sangat baik dan siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Seluruh siswa beragama Buddha yang ada di sekolah ini hadir dalam kegiatan tersebut.
Rangkaian kegiatan berakhir dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan do’a yang dipimpin salah satu siswa yang ikut kegiatan.






