Pada Pemilu 2024, Tu Bulqaini Minta Kader dan Simpatisan Menangkan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh

Foto : Ketua Umum MPP Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh Tgk H.Tu Bulqaini Tanjongan, S.Sos.I

ACEH (INDONESIAKINI.id) – Memenuhi cita-cita dan harapan mulia para ulama pendiri Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh untuk perbaikan perpolitikan di Aceh yang lebih baik, diminta agar kader, simpatisan dan masyarakat luas lainnnya mendukung dan memenangkan PAS dengan cara datang ke TPS pada pemilu tanggal 14 Februari 2024 dan Mencoblos Tanda Gambar Partai PAS Aceh No Urut 22.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum MPP Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh Tu Bulqaini Tanjongan kepada awak media, Kamis (31 Januari 2024).

Pada kesempatan itu, Tu Bulqaini mengajak seluruh kader dan simpatisan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh serta masyarakat luas lainnya untuk mendukung dan memenangkan PAS pada pesta demokrasi yang akan datang.

Ajakan untuk mendukung dan memenangkan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh tersebut adalah sebagai wujud memperjuangkan cita-cita dan harapan mulia para ulama pendiri Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh yang mempunyai keinginan adanya suatu perubahan dalam berkehidupan yang lebih baik khususnya di Aceh.

Perubahan dimaksud menurut Tu Bulqaini mampu melakukan terobosan yang signifikan sesuai kebutuhan masyarakat diantaranya dengan mengelola pemerintahan yang bersih dan sehat.

“Nah untuk menciptakan dan mengelola pemerintahan yang bersih dan sehat perlu adanya komitmen kuat baik secara regulasi maupun exekusi dan insya Allah kader kita sudah siap untuk melakukan apa yang menjadi harapan tersebut, namun jika dalam perjalanan ada yang melanggar dari komitmen, maka para ulama pendiri partailah (Majelis Mustasyar) nantinya yang akan mengambil tindakan,”ungkap Tu Bulqaini.

Demikian juga pada masa kampanye jelang pemilu yang terhitung hari, Tu Bulqaini yang juga Pimpinan Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di Banda Aceh mengingatkan agar kader dan caleg PAS dalam proses sosialisasi dan pengenalan diri (kampanye) dalam masyarakat, dilarang keras melakukan cara yang tak terpuji misalnya sebagai upaya agar dipilih, lalu calegnya mengambil jalan pintas dengan memberikan uang kepada konstituen.

“Tapi tempuhlah cara yang bijak dengan mengedukasi dan memberi pemahaman tentang pentingnya berpolitik secara baik dan santun,”katanya.

Dalam kontek pemilu yang jujur dan adil, memberikan uang kepada konstituen untuk dipilih menurut Tu Bulqaini adalah cara haram untuk mendapatkan kemenangan, selain dilarang secara aturan pemilu juga tidak dibenarkan dalam agama dan akan berimbas bagi kelangsungan jalannya pemerintahan, karena saat “bertarung” pada kontestasi sudah mengeluarkan modal kerja besar sehingga ketika terpilih, bisa saja tak lagi memperhatikan kepentingan pemilih didapilnya.

Maka untuk itu, ia menekankan kepada kader dan caleg Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh disemua tingkatan untuk menyampaikan visi dan misi partai dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat agar apa yang menjadi keinginan dan harapan mulia ulama pendiri partai bisa terlaksana dengan baik berkat adanya dukungan masyarakat.

“Kita minta kader dan caleg Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh untuk selalu menyampaikan visi dan misi partai disetiap ada kesempatan pertemuan dengan masyarakat agar mengetahui tujuan mendirikan partai PAS yaitu untuk melakukan perubahan secara menyeluruh yang lebih baik,”pungkas Tu.

Terakhir Tu Bulqaini meminta kepada seluruh caleg dan simpatisan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh disamping untuk terus berikhtiar guna mendapatkan dukungan masyarakat, juga jangan lupa berdoa supaya perjuangan ini mendapatkan keberkahan.Khususnya malam Jumat hingga malam hari pencoblosan dihimbau membaca surah yasin agar terhindar dari segala bentuk kejahatan dan sebaliknya semoga mendapatkan kebaikan.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar momentum pesta demokrasi ini baik dalam pemilihan calon presiden maupun pemilihan calon legislatif jangan sampai menambah catatan keburukan dari malaikat dengan memecah belah persatuan bangsa serta menyebarkan fitnah yang memutuskan tali silaturrahmi diantara sesama.

“Akan tetapi mari gunakan proses pemilihan tersebut dengan saling menghargai dan menghormati agar persatuan nasional tetap terjaga,”demikian Tgk.H. Tu Bulqaini Tanjongan.