𝐃𝐞𝐬𝐚𝐢𝐧 𝐁𝐚𝐫𝐮 𝐏𝐚𝐬𝐩𝐨𝐫 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐢𝐭𝐢𝐤, 𝐖𝐚𝐫𝐠𝐚𝐧𝐞𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐚𝐝𝐞𝐦𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐔𝐫𝐠𝐞𝐧𝐬𝐢𝐧𝐲𝐚

JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Rencana penggantian desain paspor Indonesia yang akan diberlakukan pada 17 Agustus 2024 telah menjadi sorotan publik dan menuai berbagai kritik. Publik mempertanyakan urgensi dan kebutuhan perubahan desain ini, sementara pihak pemerintah berargumen bahwa perubahan ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan dan mencegah pemalsuan.

Di media sosial X, topik ini menjadi trending pada Selasa (4/6/2024). Banyak warganet yang menolak perubahan desain paspor ini dengan alasan bahwa paspor yang saat ini sudah cukup baik dan elegan. Beberapa pengguna X mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keamanan desain lama dan proses yang rumit serta mengganggu jika perubahan ini dilaksanakan.

Salah satu cuitan yang viral mengatakan,”mari kita Tolak Desain Paspor baru karena jelas banget tidak ada urgensinya sama sekali untuk siapapun mending yang sudah ada menurut ku sudah bagus dan elegan”. Tulis akun X caerinna

Sementara itu, komentar lainnya mempertanyakan, “banyak telah mengkritisi Tolak Desain Paspor baru dengan dalih memperkuat keamanan, lah emang kenapa apakah yang lama selama ini tidak aman ya? kenapa harus dirubah coba?.” Tulis Akun X MyThou9hts11.

*Direktorat Jenderal Imigrasi Menanggapi*

Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengumumkan bahwa paspor Indonesia akan resmi berganti warna pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Dirjen Imigrasi Silmy Karim menjelaskan bahwa pergantian ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dengan tambahan fitur-fitur pengamanan baru.

“Nanti akan ada tambahan pengamanan di paspor baru demi meningkatkan keamanan,” kata Silmy.

Dia menambahkan bahwa paspor baru ini akan memiliki tingkat keamanan lebih tinggi daripada uang kertas, dengan fitur seperti tinta UV, tinta intaglio, kertas pita pengaman, tanda air, teknologi hologram, serta chip elektronik yang memuat data biometrik.

*Pandangan Akademisi*

Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara, mengkritik alasan keamanan yang diungkapkan pemerintah. Menurutnya, jika paspor saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, maka publik perlu mengetahui urgensi dari perubahan ini.

“Apakah di paspor yang sebelumnya tidak terdapat hal tersebut atau sudah? Jika sudah, apa urgensinya karena publik perlu tahu keamanan paspornya selama ini,” ujar Surya.

Dia juga menyoroti kurangnya informasi mengenai jumlah kasus pemalsuan paspor yang terjadi, yang menurutnya seharusnya menjadi dasar utama sebelum melakukan perubahan desain.

Surya menilai pemerintah seharusnya melakukan kajian mendalam terkait kondisi keamanan paspor yang berlaku saat ini dan menyampaikan informasi secara komprehensif kepada publik. Tanpa adanya kajian dan informasi yang komprehensif, alasan untuk merubah desain paspor demi meningkatkan sistem keamanan dianggapnya tidak cukup kuat.

Rencana pemerintah untuk mengganti desain dan warna paspor Indonesia menimbulkan berbagai reaksi dan kritik dari masyarakat dan akademisi. Pertanyaan tentang urgensi dan transparansi kebijakan ini terus muncul, sementara pemerintah tetap pada rencana mereka dengan alasan peningkatan keamanan.