๐“๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐š๐ค๐ฌ๐ข ๐‰๐ฎ๐๐ข ๐Ž๐ง๐ฅ๐ข๐ง๐ž ๐Š๐š๐ฅ๐š๐ก๐ค๐š๐ง ๐Š๐จ๐ซ๐ฎ๐ฉ๐ฌ๐ข ๐ƒ๐š๐ง ๐๐ข๐ค๐ข๐ง ๐‚๐š๐ง๐๐ฎ ๐’๐ž๐ฉ๐ž๐ซ๐ญ๐ข ๐๐š๐ซ๐ค๐จ๐›๐š

JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan paling tinggi adalah judi online. PPATK menyebut transaksi mencurigakan judi itu lebih tinggi dibandingkan korupsi.

PPATK mengungkapkan bahwa laporan transaksi keuangan mencurigakan didominasi oleh judi online, melebihi korupsi. Pada 2024, jumlah laporan meningkat menjadi 14.575, dengan akumulasi transaksi judi online senilai Rp 600 triliun di kuartal pertama. Judi online menyumbang 32,1 persen dari total laporan, sedangkan korupsi hanya 7 persen.

Hal itu disampaikan Koordinator Humas PPATK Natsir Kongah dalam diskusi daring bertajuk ‘Mati Melarat karena Judi’, Sabtu (15/6/2024). Natsir awalnya menyampaikan laporan keuangan transaksi mencurigakan pada 2024 itu meningkat 14.575.

Masalah ini dianggap sangat meresahkan masyarakat, sehingga Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Pemberantasan Judi Online melalui Keppres Nomor 21 Tahun 2024, dipimpin oleh Menko Polhukam, untuk mempercepat pemberantasan perjudian daring.

Kecanduannya membuat pelaku judi online kehilangan segalanya. Harta benda mulai dari rumah, mobil digadaikan, total kerugian mencapai miliaran rupiah. Menurut psikolog, kecanduan judi online memicu pelepasan dopamine seperti narkoba, membuat orang menjadi tertutup dan tidak jujur soal keuangan.

Pelaku judol akan merasa berada di titik terendah pada tahun 2021, stres dan kehilangan arah. Namun, ia akhirnya sadar dan mencari bantuan, termasuk bergabung ke pesantren untuk rehabilitasi. Saran yang diberikan para psikolog pun beraneka raga, salah satunya menghindari internet dan mengalihkan perhatian ke hobi yang positif untuk mengatasi kecanduan.

Kisah judol yang membelit beberapa pelaku, mulai dari warga sipil, anggota Polri sampai anggota TNI mengingatkan kita, bahwa kecanduan judi online bukan hanya merusak harta tetapi juga hubungan sosial dan mental seseorang.