Ahok Beri Respon Namanya Hingga Anies Dan Kaesang Yang Masuk Bursa Pilgub DKI Jakarta

JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Basuki Thaja Purnama atau biasa yang publik kenal dengan sapaan Ahok mengaku telah belajar banyak dari pengalan yang selama ini dia dapatkan, termasuk ditahan di balik jeruji besi karena kasus penistaan agama. Sempat menjabat sebagai pemimpin di DKI Jakarta, membuat Ahok paham betul problematikan yang dihadapi warga ibukota.

Tidak jarang publik mendengar bagaimana kinerjanya sekaligus solusi-solusi yang dia paparkan untuk menjawab polemik-polemik tersebut. Bukan hanya barisan pendukungnya yang turut mendorong dirinya kembali mengikuti Pilgub DKI Jakarta nanti, tapi berbagai kalangan juga menilai Ahok cocok dan pantas menjadi gubernur Jakarta. Saat ditanyai kesiapannya maju Pilgub, Ahok juga menyatakan siap tentang tugas yang bakal diberikannya nanti.

Kendati demikian, Ahok sadar diri bahwa PDI Perjuangan yang menjadi partai naungannya tidak memiliki kursi sebanyak dulu dan harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung bakal calon gubernur. Ahok tidak mau memaksakan kehendak untuk maju Pilkada serentak di Jakarta. Dia akan menghormati keputusan partainya seperti apa nanti, karena Ahok paham betul bahwa partai naungannya itu bakal mengeluarkan perwakilan yang terbaik untuk memimpin Jakarta.

Sebagai politisi, Ahok juga turut menanggapi nama Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep yang masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta. Nama Anies sendiri juga menjadi salah satu yang kemungkinan juga diusung PDIP dalam Pilkada Jakarta nanti. Menurut Ahok, PDIP dikenal sebagai partai yang mengutamakan demokrasi di dalamnya, di mana nama calon yang diusung biasanya berasal dari usulan kader-kader di berbagai daerah.

“PDIP adalah partai yang demokratis, yang selalu mengakomodasi dan meneruskan aspirasi dari basisnya,” kata Ahok.

Ahok juga menyoroti pentingnya pengalaman dan proses panjang dalam perjalanan menuju kepemimpinan. Ini ia sampaikan ketika diminta pendapatnya tentang kemungkinan partisipasi Kaesang Pangarep, putra termuda Presiden Joko Widodo, dalam Pemilihan Kepala Daerah di Jakarta.

Keputusan bakal calon gubernur memang ada pada partai politik yang akan mengusung mereka, tapi parpol juga harus berhati-hati serta mempertimbangkan kandidat yang menjadi perwakilan partai karena taruhannya adalah kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah yang dinaungi nanti. Walaupun pada akhirnya nanti rakyat sendiri yang menentukan pilihannya, tapi sumber bakal cagub adalah filtrasi kandidat yang terbaik dari setiap partai.

Tepat seperti yang diungkapkan Ahok bahwa untuk mengajukan sebuah nama perlu banyak pertimbangan, termasuk musyawarah untuk menghasilkan keputusan berdasarkan pendapat dan pandangan banyak orang.