SURABAYA | Sebanyak 1.084 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi diwisuda pada Kamis (26/9) di Dyandra Convention Hall, Surabaya.
Dari jumlah tersebut, penerima Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) mendominasi predikat cumlaude, dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,95.
Selain prestasi akademik, 50% dari peserta KIPK terpilih sebagai lulusan terbaik, mendapatkan penghargaan dari Rektor Unusa dan mitra kampus. Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazdie, M.Eng, menyatakan bahwa keberhasilan para mahasiswa KIPK membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
“Ini menunjukkan bahwa dengan kesungguhan, keterbatasan dapat diubah menjadi kekuatan. Program KIPK ini membuka jalan bagi banyak anak bangsa untuk mencapai mimpi-mimpinya,” ujar Prof. Jazdie, yang juga pernah menjadi salah satu perancang program beasiswa Bidik Misi pada era Presiden SBY.
Dery Riwayanto, salah satu penerima KIPK dari Prodi Kesehatan Masyarakat, berhasil meraih IPK 3,99. Dery mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi keluarganya memotivasinya untuk terus berprestasi.
Ia juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk menjadi Wakil Koordinator Daerah Jawa Timur di Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI).
“Setiap kali saya merasa lelah, saya ingat perjuangan keluarga saya. Itu yang membuat saya tetap semangat untuk memberikan yang terbaik,” ungkap Dery.
Tidak hanya Dery, Anisah, lulusan Prodi PGSD dengan IPK 3,99, juga meraih prestasi gemilang. Anisah mengaku bahwa motivasinya untuk menjadi guru telah tertanam sejak kecil. Ia aktif mengikuti program Kampus Mengajar dan berkomitmen untuk berkontribusi pada dunia pendidikan.
“Saya ingin menjadi guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan menginspirasi generasi penerus bangsa,” ujarnya penuh semangat.