SURABAYA | Sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terhadap pentingnya menjaga keselamatan, dan kesehatan kerja (K3), PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggelar simulasi tanggap darurat bencana di Surabaya, Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Banyuwangi, dan Trenggalek.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo menjelaskan selain meningkatkan awareness kegiatan ini juga untuk menyiapkan pegawai dan mitra kerja dalam menghadapi situasi darurat.
Simulasi ini diikuti oleh pegawai PLN, Satuan Petugas Keamanan, serta mitra kerja, dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di lingkungan perusahaan. Hal ini menjadi langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di sektor ketenagakelistrikan.
“Upaya preventif menggandeng stakeholder ini dapat memberikan _guidance_ kepada peserta yang terlibat apabila terjadi bahaya kebakaran atau keadaan darurat lain dapat teratasi sesuai dengan SOP, sehingga tidak mempengaruhi pelayanan kelistrikan terhadap masyarakat,” tambah Agus.
Di Surabaya, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Barat bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo menggelar simulasi tanggap darurat bencana pada Senin (23/9).
Simulasi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan seluruh elemen dilingkungan PLN dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, hingga kebakaran.
Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan koordinasi antara PLN dan BPBD dalam penanganan bencana, sehingga langkah-langkah tanggap darurat bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Sidoarjo, Karsono menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.
“Kami berharap melalui simulasi ini, seluruh tim PLN semakin sadar akan pentingnya kewaspadaan dan tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,“ jelasnya.
Sementara kegiatan serupa juga dilakukan di Madiun dengan melibatkan (Palang Merah Indonesia) PMI Kota Madiun dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Madiun pada Rabu (25/9), di Mojokerto pada Selasa (24/9), di Banyuwangi pada (13/9), di Pasuruan dan Trenggalek pada (11/9).
Selain meningkatkan _awareness_ saat terjadi situasi gawat darurat, kegiatan yang melibatkan PMI ini juga memberikan pelatihan bagi para peserta untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pemindahan korban dari tempat kejadian dengan atau tanpa alat.
Kasie Pelayanan PMI Kota Madiun, Yudhi Rustiantoro menyambut baik inisiatif PLN menggelar acara ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN untuk mengadakan kegiatan ini. Simulasi ini tidak hanya melatih keterampilan tanggap darurat, tetapi juga memperkuat sinergi antara PMI dan PLN dalam penanganan situasi darurat, khususnya yang berhubungan dengan listrik,” pungkas Yudhi.