Persaingan Usaha Jadi Kunci, KPPU Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 8%

JAKARTA | Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), M. Fanshurullah Asa, menegaskan bahwa persaingan usaha memiliki peran strategis dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Dalam acara Outlook Persaingan Usaha 2025 yang digelar di Gedung KPPU Jakarta, ia menjelaskan bahwa peningkatan Indeks Persaingan Usaha (IPU) sebesar 29 persen menjadi 6,33 poin diperlukan untuk mencapai target tersebut.

Ketua KPPU memaparkan capaian lembaga sepanjang 2024, termasuk penanganan 16 perkara persaingan usaha, 18 pengawasan kemitraan UMKM, dan pengenaan denda sebesar Rp 56,6 miliar. Selain itu, KPPU menerima 149 notifikasi merger dan akuisisi, meningkat 2 persen dibandingkan tahun lalu. KPPU juga mengeluarkan 15 saran kebijakan kepada pemerintah dengan tingkat efektivitas 93 persen, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

“Hasil Indeks Persaingan Usaha tahun 2024 sebesar 4,95 poin menunjukkan kemajuan, meskipun kecil dibandingkan 4,91 poin pada 2023. Kenaikan IPU sebesar 1 persen berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi 0,001 unit. Ini berarti lompatan besar IPU diperlukan, yang tidak dapat dicapai KPPU sendirian,” ujar M. Fanshurullah Asa.

Ia menambahkan, untuk mendukung persaingan usaha yang sehat, diperlukan amandemen UU No. 5/1999 serta strategi nasional persaingan usaha. Pemerintah juga telah memasukkan target IPU skala 6 poin dalam RPJMN 2025-2029.

Prof. Ningrum Natasya Sirait, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, mengapresiasi capaian KPPU meski menghadapi keterbatasan regulasi. “KPPU telah menangani lebih dari 500 kasus, tetapi amandemen UU No. 5/1999 sangat mendesak. Saya juga mengusulkan pendekatan kolaboratif atau coopetition dan peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Telisa Aulia Falianty dari Universitas Indonesia menyoroti perlunya pengawasan lebih intensif di sektor teknologi, digital, dan program unggulan pemerintah. Bhima Yudhistira dari CELIOS menambahkan bahwa persaingan usaha harus menjadi gerakan yang lebih luas. Ia menyarankan KPPU aktif dalam program-program seperti pembangunan 3 juta rumah, food estate, dan pengelolaan nikel.

Sebagai bagian dari kegiatan, KPPU meluncurkan buku berjudul “Persaingan Usaha Dalam Rangkaian Kata: Kompilasi Pemikiran Konstruktif untuk Navigasi Kebijakan Persaingan pada Era Ekonomi Modern.” Buku ini menyajikan pandangan strategis dari anggota KPPU lintas periode terkait tantangan persaingan usaha saat ini dan di masa depan.

Acara ditutup dengan peresmian Ruang Faisal Basri di Gedung KPPU, sebagai penghormatan bagi Faisal Basri, salah satu anggota KPPU periode pertama yang wafat pada 5 September 2024.